Denpasar, dewatanews.com - Gubernur Bali, Wayan Koster melaunching KUR Kerthi Bali PT. Jamkrida Bali Mandara pada, Jumat (Sukra Wage, Wariga) 13 Mei 2022 di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali.
Acara launching KUR Kerthi Bali PT. Jamkrida Bali Mandara ini turut juga dihadiri oleh Bupati/Walikota Se-Bali, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Republik Indonesia Bapak Eddy Satriya, Pimpinan Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali Nusra, Giri Triborto, Pimpinan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Dewan Direktur BPD Bali, Nyoman Sudharma hingga Perwakilan UMKM Penerima KUR.
Kehadiran KUR Kerthi Bali diharapkan bisa memperkuat ekonomi Bali dari sisi pemulihan jaminan Kredit Usaha Rakyat kepada pelaku UMKM di Pulau Dewata yang harus bersinergi dengan BPD Bali. Karena, Gubernur Bali menilai UMKM adalah sektor yang kuat di Bali dan mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Untuk itu, PT. Jamkrida Bali Mandara yang merupakan satu elemen kecil dari sejumlah unsur ini, harus Kita dorong untuk memacu IKM/UMKM di Bali guna menyeimbangkan perekonomian sesuai konsep Ekonomi Kerthi Bali yang merupakan salah satu konsep transformasi perekonomian di Bali dengan memiliki 6 sektor unggulan sebagai pilar utamanya, yaitu: 1) Sektor Pertanian dalam arti luas sektor pertanian organik; 2) Sektor Kelautan dan Perikanan; 3) Sektor Industri Manufaktur dan Industri Berbasis Budaya Branding Bali; 4) Sektor IKM/UMKM dan Koperasi; 5) Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan 6) Sektor Pariwisata. 5. Di dalam memajukan IKM/UMKM di Bali, PT Jamkrida sebagai lembaga penjamin dan pemberi kredit harus sama - sama memberikan untung.
“UMKM yang diberi modal harus untung dan usahanya jalan, yang memberi kredit juga ikut untung, kalau ini terjadi baru dia tumbuh bersama, kuat bersama dan mendapat tambahan secara bersama – sama,” kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.
Berbicara potensi, Gubernur Bali jebolan ITB ini mencatat IKM/UMKM di Bali sangat memiliki potensi yang luar biasa, karena alam, manusia, dan kebudayaan Bali dianugerahi oleh suatu keunggulan dan talenta yang luar biasa.
“Orang Bali itu ulet, tekun, kreatif, dan inovatif. Jadi IKM/UMKM ini kalau Kita pacu itu akan luar biasa, karena modal Sumber Daya Manusia-nya kuat. Kalau mau buat produk yang bagus sing ade ngalahang, orang Bali bisa menjadikan sebuah akar yang terbuang di sungai sebagai barang yang bernilai ekonomi. Bekas potongan kaca dan bangunan juga dikumpulin sama orang Bali, lalu dipanasin dengan 1000 derajat celcius hasilnya mereka ciptakan menjadi piring, gelas, cangkir yang bernilai ekspor,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini sekaligus sebagai penggagas Konsep Ekonomi Kerthi Bali.
Namun, kata Wayan Koster bahwa IKM/UMKM Bali masih terdapat kelemahan, yakni di branding atau di kemasan. Sehingga Dinas Koperasi dan UKM bersama PT. Jamkrida Bali Mandara harus memikirkan hal ini, agar branding atau kemasan produk lokal Bali bisa ditingkatkan dan tidak kalah jauh dengan Jepang, Korea, dan China.
Dalam pidatonya, mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini pula menegaskan Bali harus kembali pada kekayaan, keunikan, keunggulan, dan sumber daya alam yang ada di Pulau Dewata untuk dijadikan agenda di dalam menata perekonomian Bali, agar struktur dan fundamental perekonomian Bali menjadi lebih berimbang secara profesional. Sehingga pariwisata boleh jadi akan tetap memiliki kontribusi terbesar dalam nominalnya, tapi secara persentase itu bisa menurun dan harus diturunkan, supaya pertanian, kelautan, IKM/UMKM Kita maju dari hulu sampai hilir dengan melaksanakan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur Bali, Wayan Koster mengajak semua peserta hadirin untuk memiliki persepsi, upaya, langkah, militansi, dedikasi dan komitmen yang sama agar ekonomi Bali ini berputar, dengan memanfaatkan tiga market ( Marke t Pertama, orang Bali sendiri yang berjumlah 4,3 juta orang; Market Kedua, orang yang berwisata ke Bali; dan Market Ketiga adalah ekspor, red) . dijalankan, Kalau ini maka kedepan jangan harap eksistensi dan tidak sustaina perekonomian di Bali bisa bertahan.
Untuk itulah kita beke ble rja hari ini tidak hanya untuk diri Kita, tapi bekerja untuk generasi kedepan terwujud nya visi guna Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com