Denpasar, dewatanews.com - PBB melalui perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB yang menangani urusan pengurangan resiko bencana, Mami Mizutori mengaku sangat terkesan dengan keberhasilan Bali yang dipimpin oleh Gubernur Bali, Wayan Koster di dalam mensinergikan penanganan pandemi Covid-19 dengan menerapkan sistem kearifan lokal yang sudah diwarisi secara turun – temurun oleh leluhur di Pulau Bali.
Keberhasilan tersebut, membuat Asisten Sekretaris Jenderal dan Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Pengurangan Resiko Bencana, Mami Mizutori memohon kepada Gubernur Bali, Wayan Koster untuk berbagi pengalaman dihadapan dunia.
“Tolong Bapak Gubernur, pengalamannya bisa dibagi kepada dunia terkait dengan penanganan Covid-19 di Bali yang bisa memadukan sistem modern dan kearifan lokal. Ini sangat unik dan sangat menarik untuk didiskusikan,” ujar Mami Mizutori saat melakukan pertemuan bilateral bersama Gubernur Bali, Wayan Koster di Jayasabha, Denpasar pada, Jumat (Sukra Pon, Kulantir) 22 April 2022.
Dalam kesempatannya, Gubernur Bali jebolan ITB ini mengucapkan terimakasih atas kunjungan yang dilakukan Asisten Sekretaris Jenderal dan Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Pengurangan Resiko Bencana, Mami Mizutori di Pulau Bali.
Mengenai penanganan pandemi Covid-19, Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini menjelaskan bahwa penanganan pandemi di Pulau Dewata dengan menerapkan sistem kearifan lokal merupakan sebuah tradisi yang terus Kami laksanakan, ketika ada bencana dan sesuai dengan arahan dari Pemerintah Pusat dengan tujuan untuk mengharmoniskan alam Bali beserta isinya.
Sejak pertama kali pandemi Covid-19 muncul, Kami melibatkan Desa Adat untuk melaksanakan upacara seperti yang telah diwariskan dalam ajaran leluhur Bali serta menerapkan sistem sesuai kebijakan di Pemerintah Pusat.
“Hasilnya pun berhasil, dimana penanganan secara keseluruhan dikelola dengan baik, sehingga Bali masuk sebagai kategori Provinsi yang memiliki kemampuan manajemen penanganan terbaik di Indonesia. Dukungan Desa Adat ini juga diterapkan melalui Awig – Awig yang benar-benar direspon oleh masyarakat untuk bersama-sama disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” jelas orang nomor satu di Pemprov Bali ini seraya mengungkapkan keberhasilan Bali di dalam menangani pandemi Covid-19 juga berkat kolaborasi yang solid antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, Kejaksaan Tinggi Bali, Bupati/Walikota, Camat, Perbekel, Desa Adat, dan seluruh komponen masyarakat di Bali.
Contoh penanganan pandemi Covid-19 yang berhasil dikelola dengan baik, salah satunya berupa kegiatan Vaksinasi Berbasis Banjar. “Kami melibatkan Desa Adat untuk memobilisasi warga, sehingga berjalan baik dan cepat vaksinasinya atau tercepat di Indonesia,” kata Gubernur Wayan Koster yang telah menerima laporan bahwa Provinsi Bali dinilai sebagai Provinsi yang pencapaian vaksin booster-nya tertinggi di Nasional dengan angka 62,1 % berdasarkan sumber dari KPCPEN pada tanggal 17 April 2022.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, selain membahas keberhasilan Bali di dalam menangani pandemi, Asisten Sekretaris Jenderal dan Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Pengurangan Resiko Bencana, Mami Mizutori juga memuji Bali sangat baik secara keseluruhan di dalam mengorganisir event internasional seperti pertemuan IMF dan World Bank pada Tahun 2018 lalu. Untuk itulah, keputusan yang tepat dilakukan Indonesia dengan memilih Bali sebagai tuan rumah Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 pada 23-28 Mei 2022 mendatang di Nusa Dua, Badung, Bali.
“Event global bisa terselenggara dengan baik di Bali. Saya yakin, Kita bisa bangkit dari pandemi ini dengan bekerjasama untuk pengurangan dampak bencana serta bangkit bersama dengan banyak pemerintahan di negara lain,” ujar Mami Mizutori.
Mengenai terpilihnya Bali sebagai tuan rumah Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 pada 23-28 Mei 2022 mendatang, Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan bahwa Bali sudah sangat siap dalam menyambut ajang pertemuan penanganan kebencanaan dan mitigasi global yang bertajuk GPDRR ke-7 ini.
“Kami senang sekali bisa menjadi tuan rumah. Kami sudah siap secara sarana dan prasarana, terlebih juga kami punya perhatian khusus dalam resiko kebencanaan,” jelas mantan Anggota DPR – RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini seraya menyebutkan Bali telah mempunyai sistem dan manajemen di dalam mitigasi kebencanaan bahkan dalam hal resiko dan deteksi awal.
Contohnya di Bali, Kami sudah melaksanakan simulasi kesiapsiagaan setiap tanggal 26 di setiap bulan-nya dengan melatih anak-anak muda, siswa sekolah untuk mendeteksi bencana dan mengedukasi tentang resiko bencana. Sehingga Pemerintah Pusat menilai Bali adalah Provinsi terbaik secara nasional di dalam hal deteksi kebencanaan, peringatan dini kebencanaan dan penanganan pasca bencana.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com