Bekasi, dewatanews.com – Arus Mudik Lebaran di tahun 2022 akan segera dimulai. Setelah selama dua musim Lebaran pemerintah meniadakan program mudik akibat Covid-19, tahun ini pemerintah mengizinkan warga melakukan mudik Lebaran.
Menyambut euforia mudik Lebaran, Kemkominfo menyampaikan dukungannya dengan terus mengomunikasikan konsep “Mudik Aman dan Sehat” kepada masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan, serta melakukan vaksinasi lengkap dan booster.
“Saat ini calon pemudik yang telah memiliki kartu vaksin booster tidak wajib menunjukkan hasil negatif tes PCR dan antigen. Pusat vaksin booster kini dapat diakses di berbagai tempat seperti stasiun, bandara, pos di jalur mudik, bahkan pusat vaksinasi masih buka di malam hari bagi calon pemudik yang sedang berpuasa,” terang Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary.
Penanganan arus mudik di lapangan juga menjadi perhatian bagi Korlantas POLRI baik saat arus mudik maupun arus balik. Kabag Ops Korlantas POLRI, Kombes Pol Eddy Djunaedi, menyampaikan bahwa Korlantas Polri mengeluarkan Surat Keputusan Bersama yang disosialisasikan kepada masyarakat tentang pelaksanaan rekayasa lalu lintas ganjil genap dan one way. Kebijakan ini diambil karena adanya prediksi peningkatan jumlah pemudik dari Kemenhub serta analisa dan evaluasi dari tahun 2018-2019.
“Pelaksanaan rekayasa lalu lintas ini akan dilakukan bertahap dan merupakan langkah antisipasi kemacetan yang akan berdampak luas bagi masyarakat, yang akan dilaksanakan mulai tanggal 28 April hingga 1 Mei 2022, kemudian untuk arus mudik dimulai dari tanggal 6 Mei hingga 8 Mei 2022,” terangnya.
Selain itu, Kementerian Perhubungan dalam hal ini, turut menyampaikan dukungannya dengan menyediakan layanan mudik gratis serta pos pelayanan di rest area dan jembatan timbang. Koordinator Kelompok Manajemen Lalu Lintas Jalan Kementerian Perhubungan, Desi Waluyanti, menyampaikan hasil survei Litbang Kemenhub, bahwa diperkirakan terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang akan mudik (85,5 juta jiwa).
Mereka akan melakukan mobilitas dengan mobil, sepeda motor, bis/angkutan umum, pesawat terbang dan kereta api. “Pengemudi dianjurkan untuk beristirahat setiap 4 jam demi menjaga kewaspadaan dan kesehatan pengemudi. Pemerintah juga menerapkan pembatasan angkutan barang untuk mengantisipasi kemacetan di jalan tol dan arteri,” tambah Desi.
Euforia mudik lebaran pun turut dirasakan oleh salah seorang Travel Influencer, Ashari Yudha. Menurutnya, cara traveling sambil mudik lebaran adalah mencari banyak informasi dan menggunakan waktu dengan baik. Misalnya jika melalui jalur Pantura, kita dapat mampir ke destinasi kuliner, budaya, destinasi religius, dan tempat wisata. Jika lewat jalur Laut Selatan dapat menikmati landscape pantai dan keindahan hutan pinus.
“Saat mudik sendiri tentu lebih bebas dan fleksibel. Saat mudik dengan keluarga, kita harus lebih memperhatikan akomodasi yang nyaman dan memiliki sertifikat CHSE, sebisa mungkin transaksi cashless demi aspek kesehatan, serta budgeting mudik dan oleh-oleh,” ungkap Yudha.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com