Bekasi, dewatanews.com - Siapa yang sudah dapat THR? THR-nya masih utuh, tinggal sedikit, atau bahkan sudah habis? Terkadang kita memang suka gatal kalau tiba-tiba dapat uang ya. Inginnya langsung checkout semua barang belanjaan yang ada di keranjang. Tapi alangkah baiknya THR yang Anda dapatkan bisa digunakan dengan baik. Jangan sebelum Lebaran malah sudah habis duluan. Mulai pikirkan untuk mengelola THR yang Anda dapat dengan baik.
Lalu bagaimana cara mengelola THR dengan tepat? Untuk menjawab hal tersebut Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyelenggarakan Webinar Creativetalks Pojok Literasi “Kelola THR Jangan Sampai Jebol”
Kegiatan ini Dihadiri oleh narasumber Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary, SE, MM; Direktur Surat Utang Negara, Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, Ph.D; dan Head of Advisory & Financial Planning, Finansialku.com, Rista Zwestika, S.Sos., AWP., CFP. Kegiatan dilaksanakan secara hybrid dihadiri sebanyak 215 peserta secara daring melalui zoom meeting dan youtube DJIKP serta 26 peserta luring di Aston Imperial Bekasi & Conference Center.
Acara dibuka oleh Septriana Tangkary sekaligus menyampaikan paparan terkait tips mengelola THR agar tidak jebol, yakni membuat catatan keuangan; utamakan kebutuhan; sisihkan untuk zakat dan sedekah; gunakan untuk berinvestasi; gunakan untuk dana mudik; gunakan untuk membayar utang; belanja untuk diri sendiri sesuai kemampuan.
“Sementara terkait literasi keuangan, Kominfo melakukan kolaborasi dengan OJK, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan seluruh stakeholders lainnya untuk meningkatkan indeks literasi keuangan masyarakat melalui berbagai program seperti kampanye, sosialisasi, dan turut serta dalam Bulan Inklusi Keuangan yang digelar pada bulan Oktober setiap tahunnya”, ujar Septriana.
Deni Ridwan menjelaskan cara mengelola THR agar bisa di konsumsi lebih lama, yakni dengan lebih memperhitungkan pengeluaran berdasarkan prioritas penggunaannya sesuai kebutuhan, sisihkan untuk dana darurat dan upayakan untuk membayar utang jika ada. Sebaiknya gunakan uang THR sebaik-baiknya.
"Dalam piramida keuangan, kita harus mengutamakan keamanan keuangan terlebih dahulu, yaitu bahwa kita dapat mengelola penghasilan untuk dana darurat dan melunasi pinjaman konsumtif, serta asuransi. Setelah itu kita baru meningkat pada kenyamanan keuangan, seperti mempersiapkan dana hari tua/pensiun dan penghasilan pasif, serta distribusi kekayaaan (waris dan hibah)," terang Deni Ridwan.
Rista Zwestika menyampaikan, menjelang lebaran biasanya ada 5 sub kelompok usaha yang biasanya dicari masyarakat, yaitu supermarket, kesehatan, restoran, kebutuhan rumah tangga, dan fesyen. Kenyataannya, banyak yang keliru dalam mengelola keuangan saat ramadhan.
Rista menambahkan ada beberapa hal yang menjadi penyebab keuangan boncos saat ramadhan, antara lain harga barang meningkat, banyaknya jadwal buka puasa bersama di luar, kalap membeli menu buka puasa, tergoda diskon di mana-mana, belanja untuk lebaran yang tidak terukur, persiapan mudik, serta tidak menganggarkan keuangan dan hanya mengandalkan THR.
“Bagaimana cara mengelola THR? Pertama, list semua biaya kebutuhan untuk hari raya Idulfitri. Kedua, alokasikan untuk kebutuhan dana darurat. Ketiga, bayar biaya/kewajiban yang memang dikeluarkan setiap tahunnya. Terakhir, sisihkan untuk dana investasi atau tabungan untuk mempercepat pencapaian tujuan keuangan yang sudah dibuat”, ujar Rista
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com