Jakarta, dewatanews.com - Tidak dapat dipungkiri perempuan adalah kekuatan sentral dari pembangunan, termasuk dalam menggerakkan perekonomian nasional. Tidak hanya jumlah populasinya yang mengisi hampir setengah dari total penduduk Indonesia (49,5%), perempuan pun turut andil dalam meningkatkan kesejahteraan Indonesia.
“Berdasarkan catatan Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM pada tahun 2019 mencapai 65,47 juta unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 64,5 persen dikelola oleh perempuan”, ujar Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemenkominfo, Septriana Tangkary saat membuka Webinar Creativetalks Pojok Literasi “Peran Perempuan dalam Sektor Pertanian di Era Digital”.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), berkolaborasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Pertanian serta Perempuan Indonesia Maju.
Kegiatan dilaksanakan secara hybrid dihadiri sebanyak 173 peserta daring melalui zoom meeting dan youtube DJIKP serta 100 peserta luring. Selain itu, masih dalam rangkaian acara webinar Creativetalks Pojok Literasi, diadakan pula pasar murah di Area Green Market Jababeka, Cikarang selama 4 hari dari tanggal 30 Maret hingga 2 April 2022.
Wakil Ketua Umum Pengembangan Usaha DPP PIM, Mesiana Surya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kepedulian kepada masyarakat dan peranan Perempuan Indonesia Maju untuk membantu dan mendukung UMKM untuk kegiatan ekspor.
Deputi II Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud menyampaikan sejak pandemi 2020, pemerintah menghadapi banyak tantangan, di antaranya kenaikan harga-harga pangan. Kondisi ini merupakan salah satu dampak dari pandemi Covid-19. Stabilitas harga pangan dan pemerataan stok pangan merupakan PR pemerintah.
“Pemerintah akan menjaga ketersediaan komoditas selama bulan ramadhan, karena selama bulan Ramadhan tentunya kebutuhan masyarakat akan meningkat. Kami berharap pasar murah ini dapat membantu masyarakat untuk menyediakan barang kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau dan barang yang berkualitas. Serta dapat pula membantu mempromosikan produk-produk unggulan dari UMKM”, tuturnya.
Ketua Perempuan Indonesia Maju (PIM), Lana T. Koentjoro mengungkapkan dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kami berharap pada para perempuan untuk untuk meningkatkan life skill dengan turut mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah banyak dikembangkan tersebut, sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan untuk berinovasi dalam pengembangan pertanian atau UMKM masing-masing.
Direktur Jababeka, Setiawan Mardjuki mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. “Kami menyambut baik kolaborasi dengan pemerintah untuk turut mensukseskan program-program pemerintah, antara lain program pasar murah ini. Semoga acara ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses,” ujarnya.
Pengusaha Pertanian, Ade F. Meyliala menyampaikan bahwa terdapat delapan juta petani di Indonesia. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk maka jumlah petani di Indonesia masih kurang dan hasil pertaniannya belum dapat memenuhi permintaan bahan pangan dalam negeri.
“Kita sekarang harus memulai dengan petani milenial, karena lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi. Dengan adanya keterbukaan akses terhadap teknologi, para perempuan, khususnya akan lebih mudah mengakses informasi perkembangan teknologi pertanian dan perempuan dapat lebih berkembang,” terangnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com