Buleleng, dewatanews.com - Pancoran Kuno Desa Adat Buleleng bagian obyek wisata sejarah Kota Singaraja (Singaraja City Tour) yang sudah resmi dilaunching 29 Maret 2022 serangkaian HUT Kota Singaraja ke-418 tahun. Pancoran ini sekarang dibuka untuk wisatawan domestik dan mancanegara bukan lagi untuk pemandian umum masyarakat. Demikian disampaikan Kelian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna Rabu,(30/3).
Lebih lanjut dijelaskan oleh Nyoman Sutrisna, Pancoran Kuno Desa Adat Buleleng yang terletak di sebelah barat Pasar Buleleng, Kelurahan Paket Agung, Buleleng Bali ini dikelola oleh Desa Adat Buleleng bersama kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Lila Cita Ulangun sebagai wisata edukasi terkait peninggalan sejarah zaman kerajaan pada Puri Buleleng.
“Sejak pancoran ini direstorasi tahun 2020, fungsi pemandian umum sudah ditutup, sekarang hanya dibuka untuk wisatawan yang berkunjung. Terkait tarif masuk, kita masih koordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng karena merupakan bagian wisata Kota Singaraja yang resmi dibuka di Hari ulang Tahun Kota Singaraja ke 418 tahun,” ungkap mantan Kadis Pariwisata ini.
Lebih jauh, terang Nyoman Sutrisna, pihaknya berkomitmen untuk menjaga kelestarian peninggalan sejarah zaman kerajaan ini, dan telah dibuatkan narasi atau catatan-catatan kaitannya antara Puri Buleleng dan Pancoran Kuno Desa Adat Buleleng ini. “Pihak pengelola dalam hal ini Pokdarwis Lila Cita Ulangun telah menyiapkan narasi untuk para wisatawan yang berkunjung ke Pancoran Kuno ini,” jelasnya.
Disinggung terkait sejarah Pancoran Kuno ini, Nyoman Sutrisna menjelaskan, pancoran itu diperkirakan dibangun pada tahun 1800-an. Di mana Raja Karangasem I Gusti Gede Karang membangun istana untuk dirinya di Desa Adat Buleleng, yang disebut dengan Puri Buleleng. Setelah kerajaan berdiri, maka dibangun juga pemandian umum untuk masyarakat. Pancoran desa ini diperkirakan mengalami beberapa kali perbaikan, akibat bencana alam. Berdasarkan relief yang ada di Puri Buleleng, renovasi pancoran desa itu diperkirakan terakhir kali dilakukan pada 1933.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com