Gianyar, dewatanews.com - Maha Semaya Warga Pande Provinsi Bali / Pusat hari ini, Minggu (27/03) membentuk dan mengesahkan Kepanitian Pesamuan Agung VI dan Paruman Sulinggih dan Sri Empu ke IV Se-Provinsi Bali. Bertempat di Neka Art Museum, Sanggingan, Ubud, Gianyar, Pesamuan Agung baru akan di gelar pada 24 April 2022 mendatang.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Pesamuan Agung MSWP I Nengah Merta, sejatinya persiapan sudah dilakukan sejak rapat mswp pusat tgl 4 Desember 2021 lalu di Denpasar, Bali.
"Untuk rancangan acara ini sejatinya sudah kami lakukan sejak bulan desember tahun lalu, dan ini akan berlanjut dengan rancangan-rancangan acara, melibatkan semua pasemetonan maha semaya", ungkapnya.
Menurutnya semenjak ditugaskan oleh rapat pengusrus Provinsi Bali/Pusat, sudah melakukan konsulidasi ke semua kabupaten, termasuk luar wilayah Bali.
Ini digerakkan melalui maha semaya yang ada di kabupaten dan kota di Bali luar pulau Bali untuk menyebarluaskan rencana helatan besar maha semaya, pasemetonan warga pande.
Pentingnya Maha Semaya ini di gelar bertujuan untuk memadukan aspirasi di tingkat pasemetonan yang paling bawah, dadia, panti dll, pengurus kecamatan dan kabupaten, kota, sehingga aapirasi yang ada di masing - masing tingkatan bisa terakomodir.
"Apa yang ada diakar rumput harus bisa di akomodir dalam pesamuan agung, sehingga ligimit dan aspiratif secara pemikiran bersama", tambahnya.
Dari agenda tersebut juga akan dibuatkan data base pasemetonan berbasis dadia dan keanggotaan di bali dan nusantara, misalnya diluar Sumatra, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan , Lombok, Jogya dll.
Kepanitian ini sudah melengkapi kegiatan sebelumnya, dengan pengurus harian, untuk melancarkan kegiatan Pesamuan Agung mendatang.
Dari agenda tersebut juga akan ada pemikian pembentukan paruman sulinggih, pindandita, pesikian, yowana paramartha pande, pasikian pecalang, pasikian angga griya, dan pasikian warga istri.
Tahun sebelumnya dan kini mematangkam diri dalam pertemuan, seiring dengan perkembangan jaman, komonitas di semeton, yang mmberi sikap keputusan yang lebih matang untuk kebutuhan pasemetonan.
Pande Kardi Sutedja Neka, Wakil Penanggung jawab Pesamuan Agung Maha Semaya Warga Pande / MSWP, pasemetoan, daei berbagia kalangan,esti dipercayakan untuk membentuk organisasi secara baik.
Secara grafik kepengurusan mesti berjalan lebih baik dari sebelumnya walau dengan prinsip " ngayah".
Sementara dilokasi tempat selenggarakan ini, kepanitian sudah mulai menyiapkan beberapa tempat untuk penyelenggaran kegiatan april mendatang.
"Setidaknya ini akan mendapatkan output dari , oleh dan untuk semeton, tiang sebut 3 P, pikayun, pemergi, pedagingan", sambutnya.
Ketua Umum MSWP, Putu Kompyang Wisatra Pande, setelah mengabdi selama dua puluh tahun, telah berusaha membesarkan organisasi.
Untuk kepentingan keluarga besar tidak lepas dari suka dan duka, namun intinya sangat menginginkan pasemetonan tetap bersatu," semoga dengan kepengurusan baru nantinya akan dapat membesarkan pasemeton" , harapnya.
Sementara, Jro Mangku Pande Sutedja Neka, Penanggung Jawab MSWP Provinsi Bali / Pusat, Jejeneng Empu Kris, mengajak semua pasemetonan untuk berprilaku layaknya keris, tajam dalam pemikiran secara umum.
Saat digelarnya pesamuan pun diharapkan berjalan dengan arif bijaksana dan tenang, dengan kasih sayang yang tidak terbatas. Berpesan apa yang dihasilkan nantinya untuk bertumbuh dan berkembang, sesuai darma dan karma.
"Berlakulah layaknya keris, tajam dalam segala hal, untuk pasemeton" tutupnya. (DN - CiN)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com