Buleleng, dewatanews.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menerima rombongan dari Pemkab Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah dan anggota DPRD Kabupaten Tolitoli yang melakukan studi tiru ke Kabupaten Buleleng. Studi tiru ini bertujuan untuk mempelajari tiga sektor perekonomian yang dikembangkan oleh Pemkab Buleleng yaitu pariwisata, pertanian dan perdagangan atau UMKM.
Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Bupati Tolitoli Moh. Besar Bantilan ini diterima langsung oleh Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra di Ruang Rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng, Rabu (23/2).
Ditemui usai menerima rombongan, Sutjidra menjelaskan Pemkab Tolitoli datang ke Buleleng karena memiliki kesamaan topografi. Dengan kesamaan tersebut, apa yang dilakukan di Buleleng akan diterapkan di Kabupaten Tolitoli. Khususnya pada tiga sektor yaitu pariwisata, pertanian dan perdagangan. Hal itu dilakukan mengingat lahannya luas tapi belum didayagunakan secara maksimal. Posisi Kabupaten Tolitoli juga dekat dengan rencana Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
“Sehingga potensinya digali untuk dipakai khususnya perkebunan dan pariwisata. Mereka ingin mencontoh Buleleng karena kita sebagai kabupaten penyangga Bali bagian selatan khususnya di tiga sektor tadi,” jelasnya.
Para kepala dinas terkait juga telah memaparkan apa yang dilakukan di Buleleng. Sehingga Pemkab Tolitoli mendapatkan gambaran apa yang akan dilakukan. Tentunya sesuai dengan kondisi dari Kabupaten Tolitoli. Koordinasi akan terus dilakukan antar dua kabupaten ini untuk kerjasama yang lebih intens. Kerjasama bisa dilakukan melalui instansi terkait di Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Tolitoli. Dari Kabupaten Tolitoli banyak kelapa dan juga kayu yang dikirim ke bali.
“Semoga nanti bisa lewat Pelabuhan Celukan Bawang sehingga lebih hidup lagi antara dua kabupaten ini hubungannya,” ucap Sutjidra.
Sementara itu, Wakil Bupati Tolitoli Moh. Besar Bantilan menyebutkan pihaknya ingin mempelajari apa yang sudah dilakukan di Kabupaten Buleleng. Berbagai upaya dilakukan untuk menyiapkan diri sebagai daerah penyangga untuk Provinsi Bali dimana konsumsi produk pertanian dan perkebunannya sangat besar. Utamanya yang terkait dengan pariwisata juga.
“Kabupaten Tolitoli baru mau mempersiapkan diri menjadi salah satu daerah penyangga IKN baru. demikian kami datang ke sini untuk belajar dan berbagi. Itu tujuan utama kami,” sebutnya.
Dirinya menambahkan hal menarik yang bisa dipelajari dari Kabupaten Buleleng adalah adanya peraturan daerah (perda) yang menjaga latihan pertanian. Termasuk membebaskan pajak bagi para petani. Ini diperlukan mengingat lahan semakin sempit namun penduduk semakin banyak. Aturan-aturan tersebut yang akan coba diterapkan di Kabupaten Tolitoli.
“Kita harus menjaga agar lahan pertanian ini tidak semakin sempit akan kebutuhan pembangunan khususnya perumahan. Kami harus menyiapkan semuanya termasuk hasil pertanian kami agar meningkat demi bisa menyokong kebutuhan dari IKN baru,” pungkas Besar Bantilan.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com