Denpasar, dewatanews.com - Program Studi Magister Sains Pertanian (MSP) Program Pascasarjana, Universirtas Warmadewa (Unwar) menargetkan mampu berperan dan berkontribusi dalam pengembangan pertanian organik di Bali. Hal tersebut disampaikan Kepala Program Studi MSP Unwar, Dr. Ir. I Dewa Sudita, MP disela-sela acara Refleksi 2 Tahun HUT Prodi MSP PPs Unwar di Denpasar pada Sabtu (8/1).
Dewa Sudita mengungkapkan, kendati MSP baru 2 tahun tetapi ingin memberikan kontribusi nyata dalam membangun pertanian organik di Bali. Terutama dengan melibatkan mitra kerjasama dari berbagai pihak, salah satu contohnya kerjasama dengan Kopernik Foundation.
“Melalui Tri Darma Perguruan Tinggi dalam bentuk penelitian ataupun pengabdian masyarakat, kami ingin berkontribusi untuk mewujudkan pertanian organic di Bali” kata mantan Sekretaris Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bali ini.
Menurut Sudita, pertanian organic menjadi harapan Bersama kedepan agar mampu mewujudkan pertanian berkelanjutan di Bali.
Selain ingin berkontribusi bagi upaya membangun pertanian organic di Bali, MSP menurut Sudita kini juga sedang menghadapi tantangan yang sangat berat. Tantangan tersebut adalah menyiapkan borang akreditasi dan meningkatkan jumlah mahasiswa.
Wakil Rektor I Unwar Ir. I Nyoman Kaca, M.Si., menyampaikan walaupun baru 2 tahun, prodi MSP sdh mampu melaksanakan berbagai kegiatan tri dharma. Maka memiliki peluang utk mencapai nilai baik sekali, karena didukung oleh sumber daya manusia dosen yang memadai.
Sementara Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si. menyampaikan 2 tahun Prodi MSP PPs Unwar merupakan usia yang sangat muda untuk menunjukkan kinerjanya. Namun ini juga waktu yang sangat pendek untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengisian hal-hal yang berkenaan dengan pemenuhan standar borang akreditasi sebagai salah satu standar yang menjadi tugas pokok di masing-masing prodi. Waktu 2 tahun merupakan waktu yang cukup untuk semua civitas akdemika dan tim kerja MSP PPs Unwar untuk mempersiapkan dan menyongsong akreditasi dengan 9 standar borang.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com