Denpasar, dewatanews.com - Denpasar Festival (Denfest) ke-14 turut memperhatikan kondisi perfilman lokal khususnya di Denpasar dengan menghadirkan Denpasar Sineas Festival. Geliat sineas lokal dan komunitas film pun diapresiasi secara khusus oleh Pemerintah Kota Denpasar pada Kamis (16/12).
Asisten II Setda Kota Denpasar, Anak Agung Gede Risnawan dan Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani menghadiri pemutaran film karya para sineas lokal dan turut memberikan apresiasi berupa piagam penghargaan, plakat, dan buku “Spirit Denpasar Festival: Esensi Kepemimpinan Arsa Wijaya Menata Denpasar Abad XXI”.
Adapun deretan film para sineas yang mendapatkan penghargaan diantaranya Sang Maestro karya I Gst Ngurah Fajar Paramartha, Aku Kembali karya Ni Putu Listiani, Dalem Sidakarya karya I Gede Agus Juniarta & I Made Ari Artawan, Belajar di Kampung karya Ni Kadek Diana Pramesti, Palebon karya Komang Wida Yuniati, Di Balik Lukisan Sidik Jari karya Ida Bagus Niartha Bas. Diwangkara, WITA karya Ni Kadek Wiramartha Purnamayanti, Menyambut Mentari karya Jovita Rosalino Marsaulina, Tutur Kota karya Made Ngurah Arya Dwiningrat Pinatih, Asa Di Ujung Canvas karya I Kadek Prawira Nugraha.
Deratan film lainnya yaitu bertajuk Ngodakin karya I Putu Yudhi Aditya, Belajar Pada Pandemi karya I Wayan Sumahardika, Nangiang Sesuunan karya Made Agus Wija Pradnyana, Dharmaning Kesatrya karya Kadek Wisnu Oka Jayadi, Astungkara karya Gede Lingga Ananta Kusuma, Palebon ring Pandemi karya Ida Bagus Adi Raditya Pratiyaksa, Bagaskara Laut Nusa Penida karya Putu Diyan Diwyastra, Rungu karya Rizki Bala, Ritual Panen Di Subak Pangsud Bangli karya I Gede Yudika Januraga.
Tak hanya sineas, Pemerintah Kota Denpasar turut mengapresiasi sekaligus memberi ruang berkreasi kepada para komunitas film seperti Minikino Film, Dread Team, Komunitas Film Mahima, Komunitas Film Sarad, Komunitas Film Luar Kotak.
Menurut AA Ngurah Bagus Kesuma Yudha selaku Koordinator pelaksanaan Denpasar Sineas Festival, bahwa diriya merasa senang karena pada akhirnya momentum apresiasi dari kerja keras para sineas dan komunitas film di Bali khususnya Denpasar, dapat terlaksana.
“Dan disini adalah salah satu momen dimana pemerintah itu memfasilitasi dengan apa yang mereka miliki kita bisa menggunakannya, memperlihatkan kembali film-film yang dibuat oleh orang Bali kepada masyarakat Bali,” ujar Gung Yudha. Ia pun berharap, dengan adanya Denpasar Sineas Festival mampu menjadi stimulus bagi para sineas maupun komunitas film lokal untuk selalu berkarya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com