Karangasem, dewatanews.com - Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny.
Putri Suastini Koster kembali menyapa masyarakat Karangasem melalui
acara “Aksi Sosial Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Menyapa dan
Berbagi” bertempat di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Rabu (3/11).
Dalam
aksi sosial tersebut, pendamping Orang Nomor Satu di Bali ini
berkesempatan menyerahkan tiga aton beras dengan sasaran sebanyak 120
orang yang masing-masing memperoleh 25 kg. Bantuan ini ditujukan kepada
lansia, penyandang disabilitas, kader PKK, balita gizi kurang/buruk
serta Ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK).
“Kami
berusaha meningkatkan bantuan, yang pada awalnya bantuan satu ton
menyasar 50 orang, kali ini bisa kita naikkan. Tentu ke depan kami ingin
lebih banyak berbagi kepada masyarakat,” ungkap Ny. Putri Koster yang
turut didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Karangasem Ny. Nuriasih Gede
Dana.
Tidak hanya bantuan beras, Ny. Putri Koster juga
menyerahkan 30 kaleng susu untuk 10 balita gizi buruk. Ia menyadari
mungkin tidak semua balita suka dengan satu merk susu, sehingga ia
meminta kader-kader PKK di tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa
untuk bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan kegemaran para balita.
Ia
mengatakan bahwa gerakan ini dilakukan karena pandemi Covid-19 yang
telah berlangsung lebih dari satu setengah tahun tersebut, telah
berdampak terhadap menurunnya kemampuan ekonomi masyarakat.
“Apalagi menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, sehingga kebutuhan keluarga semakin meningkat,” jelasnya.
Selain
itu, ia melanjutkan kegiatan aksi sosial ini bertujuan untuk melihat
langsung kondisi masyarakat, menyapa dan berbagi serta menyentuh
masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
“Untuk itu saya
harap kader-kader PKK hingga yang terbawah untuk terus memantau serta
melaporkan jika ada kader atau pun warga yang benar-benar membutuhkan.
Sehingga kami bisa segera menyentuh mereka,” pintanya.
Dalam
kesempatan itu, ia juga mengingatkan akan bahayanya stunting atau gagal
tumbuh kembang pada balita. Menurutnya, stunting bisa terjadi saat anak
masih dalam kandungan, sehingga diharapkan para ibu atau calon ibu untuk
benar-benar menjaga kesehatan dan asupan, bahkan sebelum mereka hamil.
“Banyak remaja putri kita yang sudah diet ketat sejak dini hingga kekurangan asupan. Hal itu juga bisa berpengaruh pada kesehatan mereka kelak. Apalagi jika keterusan bisa berpengaruh kepada calon janin juga. Untuk itu, mari jaga kesehata sejak dini. Meskipun angka stunting di Bali cukup rendah dibandingkan dengan provinsi lainnya, namun lebih baik mencegah stunting daripada mengobati,” tandasnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com