Tabanan, dewatanews.com - Warga Penebel, Tabanan, Sabtu (30/10) pagi digegerkan dengan penemuan mayat di Bendungan Telaga Tunjung, Banjar Pegubugan Kauh, Pesagi, Penebel, Tabanan.
Diketahui, korban bernama Gusti Ayu Komang Sudiasih (58)warga Banjar Dinas Kesiut Kanginan, Desa Kesiut, Kerambitan, Tabanan. Korban yang berprofesi sebagai tukang jahit itu, diduga nekat melakukan aksi bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke bendungan karena depresi.
Korban ditemukan berada di aliran air tepatnya diujung hilir, saluran pembuangan air Bendungan Telaga Tunjung. Saat ditemukan korban dalam posisi tersangkut pada dasar saluran pembuangan air yg terbuat dari beton. Korban dalam posisi tengadah, kepala menghadap ke selatan.
Penemuan tersebut pertama kali dilihat Kepala Lingkungan Pegubugan I Wayan Sujaya (53). Saat itu, Sujaya dalam perjalanan menuju ke sawah dan melewati lokasi penemuan. Ia kemudian melihat benda mencurigakan tersangkut dialiran air Bendungan.
Awalnya Ia mengira benda tersebut adalah batang kayu, namun setelah dilihat lebih jelas ternyata benda tersebut adalah mayat manusia. Selanjutnya Ia melihat dari dekat dan mengenali jenasah tersebut adalah Gusti Ayu Komang Sudiasih. Selanjutnya Ia menyampaikan hal tersebut kepada Bhabinkamtibmas Desa Pesagi dan diteruskan ke Polsek Penebel.
Mendapat laporan tersebut, pihak kepolisian segera mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara serta meminta keterangan para saksi. Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu Nyoman Subagia membenarkan penemuan tersebut. “Korban diduga bunuh diri dengan cara melompat kedalam bendungan karena depresi,” ungkapnya.
Subagia menambahkan, keluarga korban menolak untuk dilakukan outopsi, dan menerima kejadian ini sebagai musibah. “Keluarga korban telah membuat surat pernyataan penolakan outopsi. Mengingat keluarga korban menolak untuk dilaksanakan outupsi dan menerima sebagai musibah,” ungkapnya.
Informasi yang diperoleh dari menantu korban, Gusti Ayu Made Darmani, sehari sebelum ditemukan tewas yakni Jumat (29/10), korban sempat berpamitan kepadanya untuk pergi kerumah Widia.
Darmani sempat mendatangi rumah korban pada Sabtu (30/10) pagi namun tidak ada. Rumah korban dalam keadaan terkunci dari luar di mana kunci rumah diletakkan di pelinggih (tempat sembahyang) yang berada didepan rumah.
"Sekitar pukul 08.00 WITA, saya mendapat informasi tentang penemuan mayat di Bendungan Telaga Tunjung dan setelah dilihat ternyata mertua saya,” tuturnya.
Saksi lain yakni Gusti Kadek Pariardika, menerangkan pada hari Jumat (29/10) sekitar pukul 21.00 WITA, korban sempat mendatanginya dan meminta obat (racun) untuk menyemprot hama rumput. Namun saksi mengatakan tidak memiliki obat (racun) tersebut karena baru selesai menanam padi sehingga belum memerlukan obat.
Ia kemudian menanyakan kepada korban untuk apa obat (racun) tersebut, korban menjawab bahwa korban sedang bingung karena ada saudara nya yang menitipkan uang kepada korban untuk membeli obat namun uang tersebut malah dipakai oleh korban untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Setelah mengatakan itu, korban kemudian berpamitan untuk pulang,” ujarnya.
Saksi selanjutnya yakni Wakila/Widia membenarkan pada hari Jumat tgl 29 Oktober 2021 sekira pukul 20.00 WITA, korban sempat datang ke rumahnya untuk menjenguk anaknya yang sedang sakit. Kemudian sekira pukul 21.30 WITA korban berpamitan untuk pulang ke rumah karena sudah mengantuk.
“Dia memang sering datang ke rumah untuk mengobrol. Tapi kemarin saat datang ke rumah tidak mengatakan apa-apa hanya menonton TV,” ujarnya.
Sementara itu, saksi I Wayan Winarsa (38), mengaku sempat melihat korban sekitar pukul 22.00 WITA. Saat itu, Ia berangkat untuk berburu ke Bendungan Telaga Tunjung, dan melihat korban berjalan kaki seorang diri menuju Bendungan Telaga Tunjung. “Saya tidak menaruh curiga, maka saya tidak menegurnya,” tuturnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com