Yogyakarta, dewatanews.com - Kementerian Perhubungan menggelar acara Soft Launching Pengoperasian Kereta Api Bandara Yogyakarta International Airport (KA Bandara YIA), Jumat (27/8), di Stasiun KA Bandara YIA, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Peluncuran ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Hamengkubuwono X. Dengan beroperasinya KA Bandara YIA ini akan mempersingkat waktu tempuh dari Yogyakarta ke Bandara YIA menjadi hanya 40 menit.
“Hari ini menjadi hari yang menggembirakan bagi kita semua dengan hadirnya kereta api bandara yang akan melengkapi pilihan moda transportasi lanjutan dari yang sudah ada. Kehadiran kereta api bandara juga dapat menjadikan YIA sebagai Bandara yang mengakomodasi kebutuhan konektivitas tidak hanya di wilayah Yogyakarta, namun juga hingga ke wilayah Jawa Tengah,” ujar
Menko Marinves dalam sambutannya. Kehadiran KA Bandara ini diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian dan membantu aksesibilitas masyarakat yang ramah lingkungan.
“Yogyakarta adalah kota pelajar dan menjadi tujuan destinasi wisata strategis nasional. Sehingga KA Bandara ini disiapkan untuk meningkatkan kunjungan wisata ke daerah ini,” ujar Luhut.
Menutup sambutannya, Menko Marinves juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang telah berhasil menyelesaikan pembangunan KA Bandara YIA di tengah masa pandemi COVID-19.
“Saya titip juga agar diperhatikan operasional pemeliharaan dan berkomitmen untuk selalu meningkatkan keselamatan dan keamanan serta memberikan kenyamanan bagi pengguna,” tandasnya.
Seperti diungkapkan Menhub Budi Karya Sumadi, pembangunan KA Bandara YIA ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya tetap dilanjutkan di tengah pandemi.
“Sesuai Visi Misi Presiden yang harus kita laksanakan bahwa di masa pandemi ini kita tetap bergerak menyelesaikan pembangunan infrastruktur transportasi,” ujar Menhub.
Setelah soft launching, ungkap Menhub, akan segera dilanjutkan dengan pengoperasian secara komersial dan akan disiapkan tarif promosi bagi pengguna jasa KA Bandara YIA. Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jasa Bandara YIA dan KA Bandara YIA.
“Terima kasih kepada Kemenhub yang telah memberikan investasi infrastruktur yang besar untuk pembangunan Bandara YIA dan KA Bandara YIA. Kami melalui PT AP I dan PT KAI akan melaksanakan penggunaan sarananya dan akan terus meningkatkan pelayanannya,” ujar Wamen BUMN.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur DIY Hamengkubuwono X menyampaikan, kehadiran KA Bandara YIA ini akan menjadi transportasi kebanggaan masyarakat Yogyakarta. Gubernur DIY juga menyampaikan harapannya agar pandemi segera berakhir agar keberadaan Bandara dan KA Bandara YIA ini dapat segera melayani penerbangan internasional dan dapat menjadi salah satu moda transportasi pilihan para wisatawan baik domestik maupun asing, untuk menikmati kota Yogyakarta yang merupakan kota budaya dan pariwisata.
Pembangunan jalur KA Bandara YIA ini dimulai sejak tahun 2019 dengan biaya investasi sekitar Rp1,1 triliun, yang dimulai dari Stasiun Kedundang ke arah Bandara YIA sepanjang 5,4 kilometer. Jalur yang dibangun terdiri dari jalur at grade (di permukaan tanah) sepanjang 300 meter dan konstruksi jalur ganda layang sepanjang 5,1 kilometer serta 16 unit konstruksi jembatan.
Khusus untuk Stasiun KA di Bandara YIA dibangun oleh PT. AP I sedangkan fasilitas Stasiun KA Bandara disediakan oleh PT.KAI. Kemenhub telah memastikan aspek keselamatan dari ka Bandara ini, dengan melakukan serangkaian pengujian dan sertifikasi kelaikan prasarana serta safety assessment terhadap prasarana jalur KA Bandara YIA.
KA Bandara YIA direncanakan akan beroperasi secara komersial mulai September 2021. Adapun untuk tarif pada saat awal operasional diberlakukan tarif promo sebesar Rp20 ribu.
Tarif ini sudah mendapat subsidi dari pemerintah melalui skema Public Service Obligation (PSO). Subsidi ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam memberikan layanan angkutan massal agar bisa dinikmati oleh masyarakat yang lebih luas.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com