Oleh I Made Suyasa
Denpasar, dewatanews.com - Jagat media sosial (medsos) belakangan ini tampak gaduh. Hal ini terkait dengan pro-kontra pernyataan Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDI-P, Puan Maharani, saat memberikan arahan kepada kader PDI-P di Kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang, Sabtu (22/5) yang menyebutkan, seorang pemimpin tidak hanya bekerja melalui media sosial (medsos).
Seorang pemimpin juga harus bisa membuktikan kinerjanya di lapangan. Sejumlah kader PDI-P Jateng, termasuk yang saat ini menjabat kepala daerah datang dalam acara itu. Terkecuali, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang juga merupakan kader PDI-P. Pernyataan Puan Maharani tersebut diduga menyindir Ganjar Pranowo. Seperti yang kita ketahui, Ganjar Pranowo adalah salah satu pejabat yang aktif di medsos.
Saya tidak akan membahas bagaimana kelanjutan kasus tersebut, namun akan mengulas pernyataan Puan Maharani yang menyebutkan seorang pemimpin tidak hanya bekerja melalui medsos. Bagi saya pribadi, pernyataan Puan Maharani itu adalah suatu kekeliruan. Mengapa? Medsos adalah komunikasi paling efektif di tengah derasnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini.
Saat ini hampir semua pejabat/pemimpin termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) aktif di medsos. Melalui medsos, sepak terjang para pejabat dan pemimpin akan mudah diketahui masyarakat. Bahkan, hasil penelusuran saya, Puan Maharani sendiri juga memiliki medsos. Saya lebih banyak mengenal sepak terjang Ganjar Pranowo juga melalui medsos. Hasil survei elektabilitas Ganjar Pranowo yang menjabat sebagai Gubernur Jateng ini juga terus meningkat.
Medsos memang menarik untuk dibahas, terlebih di tengah pesatnya perkembangan teknologi internet sebagai media komunikasi modern. Melalui internet, dunia seolah dalam genggaman. Terlebih saat ini hampir semua orang memiliki perangkat komunikasi yang memungkinkan untuk berkomunikasi dengan semua orang di seluruh dunia melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan lain sebagainya.
Kehadiran platform media sosial inilah yang telah menjadikan dunia dalam genggaman. Pesan dapat dikirimkan secara instan dan massal hanya dalam hitungan detik. Kelebihan medsos adalah mudah diakses dan dijangkau oleh semua orang. Hal ini yang membuat medsos sebagai media untuk berkomunikasi dan telah dimanfaatkan secara positif maupun negatif oleh berbagai kalangan untuk mencapai tujuannya.
Medsos tidak hanya digunakan sebagai platform komunikasi dan sosialisasi, tetapi juga digunakan untuk kepentingan politik, pemerintahan, dan lain sebagainya. Bahkan, saat pemilihan presiden, gubernur, bupati/wali kota, sebagian besar kampanye sangat masif dilakukan melalui medsos.
Saat ini masyarakat Indonesia makin hari kian aktif dalam dunia medsos, dengan tingkat penetrasi yang mencapai puluhan juta orang, sehingga konten-konten apapun dapat viral dengan mudah seperti misalnya peristiwa-peristiwa unik sampai pada hal-hal kecil yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan akan viral.
Varinder Taprial dan Priya Kanwar dalam bukunya yang berjudul "Understanding Social Media" (2012: 28-29) menyebutkan, media sosial memiliki beberapa ciri khas sebagai berikut: (1) Aksesibilitas di mana media sosial dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja yang memiliki perangkat yang terkoneksi dengan jaringan internet. Karenanya media sosial sangat mudah digunakan oleh siapa pun dan tidak dibutuhkan keahlian khusus untuk itu. Semua yang memiliki akses daring dapat menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan orang lain di seluruh dunia. (2) Interaktivitas, di mana komunikasi yang dilakukan melalui media sosial berlangsung secara dua arah atau bahkan lebih. Karenanya, pengguna media sosial dapat berinteraksi dengan pengguna media sosial lainnya. Setiap orang dapat memberikan pertanyaan, mendiskusikan suatu produk atau hal-hal lain yang sesuai dengan minat yang dimiliki. (3) Longevity/volatility di mana pesan-pesan yang dikirimkan dapat disimpan dan diakses kembali untuk jangka waktu yang lama. Bahkan pesan-pesan tersebut dapat disunting dan dimutakhirkan kembali setiap saat sesuai kebutuhan. (4) Keterjangkauan, di mana internet menawarkan akses yang tidak terbatas untuk menjangkau semua isi yang terdapat dalam dunia tak kasat mata. Setiap orang dapat mengakses internet darimana saja dan kapan saja. (5) Kecepatan, di mana pesan yang telah dibuat di media sosial dapat diakses oleh semua orang yang berada dalam jaringan atau kelompok atau forum atau komunitas yang sama segera setelah pesan tersebut dipublikasikan.
Kita dengan mudah berkomunikasi dengan khalayak, tanpa melalui banyak kendala yang mempengaruhi pengiriman suatu pesan. Respons atau tanggapan yang diberikan khalayak juga bersifat instan atau segera, sehingga kita dapat berdialog dengan khalayak secara "real time".
Melalui medsos, tidak ada lagi sekat pembatas di antara pengguna medsos. Mungkin karena kelebihan inilah, banyak pejabat atau pemimpin yang memanfaatkan medsos. Misalnya Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang menganggap aktivitas bermedia sosial penting sekali untuk menjaring atau menampung berbagai persoalan masyarakat.
Bahkan, Gibran yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu kerap menekankan jajarannya untuk aktif bermedia sosial guna menunjang kinerja. Gibran menegaskan pengaduan publik, keluhan warga, lebih efektif kalau memanfaatkan medsos. Melalui medsos, masyarakat bisa menyampaikan aspirasi dan pemimpin bisa melakukan cek lapangan apakah aspirasi itu benar atau tidak.
.
Berangkat dari realitas tersebut, merupakan sebuah kekeliruan jika seorang pejabat atau pemimpin alergi dengan medsos. Pejabat atau pemimpin yang aktif “upload” status di medsos, seolah dekat dengan rakyatnya. Aspirasi bisa disampaikan langsung tanpa harus melalui birokrasi yang berbelit-belit.
Melalui medsos, seorang pejabat atau pemimpin dapat menggali kreativitas serta mengekspresikan dirinya dan mudah terhubung terutama dengan berita-berita terkini, gosip termasuk berbagai kejadian di seluruh dunia maupun di sekitarnya. Disadari atau tidak, kehadiran media baru khususnya medsos telah memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan manusia.
Medsos adalah media komunikasi yang digunakan untuk membantu mencapai tujuan komunikasi yang telah ditetapkan dalam strategi komunikasi. Jika ada pejabat atau pemimpin yang aktif menggunakan medsos, tentu saja untuk membantu tercapainya tujuan komunikasi politik seperti membangun citra politik, membentuk pendapat umum, meningkatkan partisipasi politik, membantu sosialisasi politik, memberikan pendidikan politik, dan sarana rekrutmen politik. Dengan strategi komunikasi politik yang baik tentu saja akan membantu para komunikator politik untuk memaksimalkan setiap peluang yang ada untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi yang berkaitan dengan politik kepada komunikan politik.
*Penulis adalah dosen di Prodi Ilmu Komunikasi salah satu PTS di Bali.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com