Denpasar, dewatanews.com - Guna mengoptimalkan dan meningkatkan penanganan covid-19 di Kota Denpasar serta mengantisipasi penyebaran varian baru covid 19, Satgas Penanganan Covid 19 Kota Denpasar akan melakukan test rapid antigen secara acak di beberapa titik keramaian seperti Lapangan Puputan Badung, Taman Kota Lumintang dan pantai Sanur. Hal ini sesuai dengan instruksi Walikota Jaya Negara saat rapat digelar rapat evaluasi terkait penanganan covid-19 yang dilaksanakan di Kantor Walikota Denpasar, pada Jumat (18/6).
Jubir Satgas Penanganan Covid 19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai, ditemui usai rapat mengatakan langkah ini diambil karena melihat kasus covid yang semakin meningkat di daerah lain.
"Tadi Pak Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara yang didampingi Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menginstruksikan kepada Satgas untuk mengambil langkah strategis dalam penanganan covid 19 mengingat kasus sudah mulai meningkat, jadi jangan sampai lengah sehingga kasus bisa meledak seperti Kudus atau pun di Bangkalan," kata Dewa Rai.
Seperti diketahui di berbagai daerah di luar Bali terutama di Pulau Jawa yang sangat berdekatan dengan Bali kasus meningkat tajam bahkan mulai ditemukan adanya varian baru yakni varian Delta dari India yang daya tularnya sangat cepat.
"Mulai besok kami akan melakukan test rapid antigen di tempat tempat keramaian sebagai langkah antisipasi peningkatan penyebaran covid 19," katanya.
Walikota Jaya Negara dalam arahannya meminta untuk seluruh anggota gugus tugas penanganan Covid-19 agar lebih meningkatkan penanganan, pemantauan dan pencegahan virus utamanya pada titik-titik keramaian di Kota Denpasar.
Selebihnya dikatakan Jaya Negara, tes Rapid secara acak ini dilaksanakan terkait melonjaknya kasus penyebaran virus dalam dua hari terkahir sehingga untuk kedepannya agar tidak ada lagi kasus penyebaran virus baik pada klaster keluarga, tempat ibadah, serta klaster-klaster yang lain, pungkasnya.
Sementara sesuai data dalam dua hari terakhir kasus covid 19 di Denpasar mulai ada peningkatan dan didominasi oleh kasus baru. Sementara BOR atau tingkat keterisian ruang isolasi di RS Wangaya juga mengalami peningkatan. Saat ini BOR di RS Wangaya mencapai 17,3 persen.
"Saya mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan disiplin menerapkan protokol kesehatan, jangan sampai lengah dan abai dengan prokes, karena virus masih ada di sekitar kita. Jika lengah dan tidak disiplin kasus bisa melonjak lagi," katanya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com