Buleleng, dewatanews.com - Pasien terkonfirmasi COVID-19 dengan status Orang Tanpa Gejala-Gejala Ringan (OTG-GR) di Kabupaten Buleleng, Bali diharapkan untuk melakukan isolasi mandiri. Tentunya di tempat yang layak untuk menjadi tempat isolasi.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa saat ditemui usai memimpin rapat evaluasi penangan COVID-19 di ruang kerjanya, Kamis (1/4).
Suyasa mengatakan masyarakat terpapar COVID-19 yang tidak bergejala sedang dan berat, dimohon untuk berkoordinasi dengan Satgas Desa atau Kelurahan. Untuk menentukan isolasi mandiri. Satgas di Kabupaten membantu untuk penanganan COVID-19. Termasuk zona yang sedang dihadapi Buleleng dalam pandemi COVID-19. “Koordinasi dengan satgas di desa atau kelurahan. Mana tempat yang layak untuk dijadikan tempat isolasi mandiri,” katanya.
Isolasi mandiri diharapkan mampu menurunkan Bed Occupancy Rate (BOR) di Buleleng. BOR merupakan salah satu kriteria untuk menentukan zona risiko dari suatu daerah. Selama ini, yang dirawat di rumah sakit (RS) tidak hanya yang bergejala sedang dan berat saja. Melainkan OTG-GR juga dirawat. Ini yang menyebabkan BOR di Buleleng mencapai 70 persen lebih. “Tentu harus dicermati. Sehingga beberapa yang OTG-GR diminta untuk isolasi mandiri sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada,” ucap Suyasa.
Suyasa menjelaskan Satgas Kabupaten akan melakukan koordinasi lanjutan dengan seluruh RS yang ada di Buleleng. Untuk lebih melakukan seleksi lagi terhadap pasien OTG-GR yang ada di RS masing-masing. Selanjutnya, akan dibuatkan aturan atau alur untuk penerimaan OTG-GR di RS. Baik itu RS pemerintah atau swasta. Seperti, harus ada rekomendasi dari Satgas Desa atau Kelurahan. “Sehingga kalau yang OTG-GR tidak ada di rumah sakit, tentu BOR akan lebih kecil persentasenya,” jelas dia.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng Putu Arya Nugraha menyebutkan OTG-GR sebenarnya bisa isolasi mandiri di rumah. Namun, selama ini banyak yang menyatakan tidak punya tempat. Oleh karena itu, pasien OTG-GR dirawat di rumah sakit. Ke depan, OTG-GR dirujuk oleh Satgas Desa atau Kelurahan. “Dengan sepengetahuan satgas. Agar dicek apakah pasien mempunyai tempat atau tidak. Jika punya, ya isolasi mandiri,” sebutnya.
Ia menambahkan RSUD tinggal menunggu aturan dari Satgas Kabupaten. Entah itu berupa Surat Edaran (SE) atau bentuk aturan lainnya. Hal itu dikarenakan RSUD sebagai RS pemerintah bekerja sesuai aturan dari Satgas Kabupaten. Jika ada aturan OTG-GR harus mendapatkan rekomendasi dari Satgas Desa atau Kelurahan, RSUD akan menerapkannya. “Untuk menghindari kelelahan dari tenaga kesehatan (nakes) juga. Sehingga bisa fokus kepada pasien yang bergejala berat dan sedang,” pungkas Arya Nugraha.
4/1/21
Home
Breaking News
Kabar Buleleng
Pasien COVID-19 Dengan Status OTG-GR di Buleleng Diharapkan Isolasi Mandiri
Pasien COVID-19 Dengan Status OTG-GR di Buleleng Diharapkan Isolasi Mandiri
Tags
# Breaking News
# Kabar Buleleng
Share This
About Dewata News
Dewata News [dot] Com merupakan salah satu media online yang ada di Bali. Bukan yang pertama dalam pemberitaan online, namun kami berusaha menyajikan informasi yang sebenarnya dan enak dinikmati. Seiring waktu, perlu ada informasi yang benar, cepat, tepat, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan. Dengan hadirnya Dewata News [dot] Com, kami berharap dapat menjadi Media Partner Informasi Anda.
Kabar Buleleng
Label:
Breaking News,
Kabar Buleleng
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com