Denpasar, dewatanews.com - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menjadi salah satu narasumber dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Universitas Prasetiya Mulya dari Ruang Rapat Wagub Bali, Senin (15/2)
Dalam arahannya terkait topik Webinar "Kebangkitan Pariwisata Indonesia Pasca Pandemi Covid 19 " ini , Wagub Cok Ace menyampaikan bahwasannya untuk pariwisata Bali, pemerintah telah menyusun beberapa langkah strategis baik itu berupa kebijakan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang untuk kepariwisataan Bali. Salah satu kebijakan jangka pendek yang telah dilakukan yaitu dengan membuka border bagi wisatawan domestik sejak Bulan Juli 2020. Kebijakan ini cukup memberi imbas positif pada pergerakan perekonomian Bali yang lokomotif utamanya dari sektor pariwisata.
Berbagai kebijakan berupa payung hukum juga telah diregulasikan dalam upaya mewujudkan harmonisasi aspek budaya, pariwisata dan pertanian yang selama ini masih tumpang tindih. Tidak hanya itu, berbagai persiapan pembukaan pariwisata yang lebih luas ( Border International) terus dilakukan dengan bersinergi dengan pemerintah pusat maupun para pelaku pariwisata. Diantaranya dengan sertifikasi bagi akomodasi pariwisata serta destinasi wisata , kegiatan promosi melalui We Love Bali, Bali Bangkit dan kegiatan lainnya dengan harapan pariwisata Bali akan segera pulih.
" Kita semua belum tahu kapan pandemi ini akan berakhir, tapi kita harus sudah bersiap siap , melakukan sejumlah langkah strategis sehingga jika nantinya pariwisata sudah dibuka kita sudah siap baik itu protokol kesehatannya, destinasi wisatanya ,serta pelaku pariwisata,semua sudah siap," imbuhnya..
Wagub Bali yang juga Guru Besar ISI Denpasar ini juga menyampaikan terdapat tiga hal penting dalam pembangunan pariwisata Bali kedepannya. Tiga hal penting tersebut adalah pariwisata tidak merusak keyakinan masyarakat Bali terhadap budaya dimana budaya adalah hal mutlak harus dipertahankan , hal kedua yaitu pariwisata tidak merusak hubungan harmonis antar manusia dan yang ketiga adalah pariwisata tidak merusak alam Bali.
"Ketiga hal penting inilah yang harus menjadi perhatian bagi pembangunan pariwsata ke depannya, kita perhatikan budayanya, alam dan juga manusianya sehingga pariwisata Bali kedepan akan semakin berkualitas , ini perlu sinergitas dan dukungan dan upaya bersama untuk mewujudkannya," tuturnya.
Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno yang juga hadir sebagai salah satu narasumber pada webinar pagi ini juga menyampaikan bahwasannya belum ada yang dapat memastikan kapan Covid akan berakhir.
Namun bukan berarti kita hanya berdiam diri khususnya terkait kepariwisataan terlebih pariwisata merupakan sektor penggerak ekonomi utama bagi beberapa daerah di Indonesia terutama Bali. Untuk itu Menparekraf RI meminta agar upaya 3 M (Mencuci tangan,memakai masker, dan menjaga jarak) serta 3 T ( testing, tracing, treatment ) dan vaksinasi terus digalakkan sehingga dengan upaya tersebut diharapkan dapat menekan angka penyebaran Covid 19 secepat mungkin sehingga pariwisata bisa kembali normal dan perekonomian kembali pulih.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com