Jakarta, dewatanews.com - Presiden Joko Widodo mengatakan perguruan tinggi perlu merelaksasi kurikulum, dari yang sebelumnya bersifat kaku menjadi lebih fleksibel, agar mampu menghasilkan sumber daya manusia yang siap bersaing.
“(Perguruan tinggi) membuka diri terhadap paradigma-paradigma baru dan cara-cara yang lebih responsif dari mono menjadi multi, dari mono menjadi inter bahkan transdisipliner,” kata Presiden saat meluncurkan secara virtual program Merdeka Belajar Episode 6 bertema Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi di Jakarta, Selasa (3/11).
Perguruan tinggi, kata Presiden, juga perlu mengubah orientasi theory building menjadi problem solving, dan impact making. Para dosen juga harus memfasilitasi para mahasiswa untuk belajar kepada siapa saja, melalui media apa saja dan dilakukan kapan saja.
“Perguruan tinggi yang baik adalah yang membangun ekosistem merdeka belajar dan memanfaatkan materi serta media yang terbuka luas. Standar normalitas baru tersebut juga harus dirumuskan dari berbagai kebijakan,” ujarnya.
Untuk menerapkan standar normalitas baru itu, kata Presiden, maka harus dirumuskan kebijakan mengenai indikator utama untuk performa (key performance indicators) dosen, kebijakan program prioritas perguruan tinggi beserta alokasi anggaran, infrastruktur, hingga berbagai standar prosedur operasional (standard operating procedure/SOP).
"Demikian pula halnya di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, berbagai standar normalitas baru harus dirumuskan," imbuh Presiden.
Di tengah perkembangan digitalisasi ini, ujar Presiden, riset dan pengembangan teknologi semestinya mendapatkan prioritas utama. Beragam perkembangan teknologi digital seperti analisis big data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) kini dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang kehidupan.
“Inovasi-inovasi dengan memanfaatkan hal tersebut harus dikejar oleh perguruan-perguruan tinggi di Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa,” ujarnya.
Selain itu, perkembangan teknologi dan inovasi yang dilahirkan juga diharapkan dapat mendukung pengembangan kemandirian pangan, kemandirian energi, dan pengembangan kewirausahaan UMKM di berbagai sektor.
“Perguruan tinggi harus bertransformasi menjadi lebih dinamis. Ciptakan terobosan, bangun iklim kompetisi untuk meningkatkan daya saing, jalin sinergi, jalin kolaborasi dengan BUMN dan industri, talent pool berbasis digital, dan model-model kerja sama lain untuk mengoptimalkan kemampuan serta mendorong prestasi yang lebih baik," jelas Presiden.
Kepala Negara meminta perguruan tinggi tidak terjebak pada pola dan rutinitas biasa. Perguruan tinggi sebagai ujung tombak lahirnya SDM yang unggul harus mendayagunakan energi dan keberanian untuk membuat perubahan.
11/3/20
Presiden Jokowi Sebut Perguruan Tinggi Perlu Relaksasi Kurikulum
Tags
# Breaking News
# Kabar Nasional
Share This
About Dewata News
Dewata News [dot] Com merupakan salah satu media online yang ada di Bali. Bukan yang pertama dalam pemberitaan online, namun kami berusaha menyajikan informasi yang sebenarnya dan enak dinikmati. Seiring waktu, perlu ada informasi yang benar, cepat, tepat, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan. Dengan hadirnya Dewata News [dot] Com, kami berharap dapat menjadi Media Partner Informasi Anda.
Kabar Nasional
Label:
Breaking News,
Kabar Nasional
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com