Buleleng, dewatanews.com - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Bali melakukan pemantauan kegiatan pembelajaran luar jaringan (luring) di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar.
“Pemantauan dilakukan di daerah yang susah menggelar pembelajaran secara dalam jaringan (daring). Desa Pedawa merupakan salah satu tempatnya,” ujar Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika saat ditemui di sela-sela pemantauan, Kamis (12/11).
Made Astika menjelaskan pemantauan aktivitas pembelajaran secara luring ini memang menjadi rencana dari Disdikpora Buleleng. Desa Pedawa dipilih karena merupakan salah satu tempat yang susah untuk melaksanakan pembelajaran secara dalam jaringan (daring). Dalam pemantauan dilihat bagaimana aktivitas guru dan murid dalam pembelajaran luring. “Ini bisa dilakukan sepanjang tatap muka yang terjadi tidak melibatkan atau mengumpulkan banyak orang,” jelasnya.
Desa Pedawa menjadi tempat pertama yang dikunjungi. Selanjutnya, akan dicari tempat yang memang daerahnya sulit melaksanakan pembelajaran secara daring. Desa yang dimaksud seperti Desa Sepang Kecamatan Busungbiu, Desa Mengening Kecamatan Kubutambahan serta titik-titik lainnya. Pemantauan akan terus dilakukan. “Karena zona risiko covid-19 Buleleng sangat fluktuatif. Sehingga pembelajaran secara daring dan luring bisa terus dilakukan sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing,” ucap Made Astika.
Lebih lanjut, Made Astika mengatakan potensi tata muka masih ada. Namun, persiapan harus dilakukan. Sekolah harus menyiapkan sesuatunya untu menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pembelajaran luring ini pun terjadi karena ada orangtua yang belum mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka. “Karena masih khawatir. Tentu keselamatan dan kesehatan anak-anak mereka lebih penting daripada proses pembelajaran tatap muka di sekolah,” katanya.
Sementara itu, salah satu guru kelas empat SD Negeri 3 Pedawa, Ni Komang Susilawati mengungkapkan jumlah siswa yang diajar adalah 22 orang. Pembelajaran luring dilakukan di rumah siswa yang saling berdekatan. Siswa dibagi menjadi enam kelompok. Anggota kelompok ada yang empat dan tiga orang. Dalam satu minggu, kelompok-kelompok kecil ini diajar tiga kali. Satu hari diambil dua kelompok. “Selasa diambil dua kelompok, Kamis dua kelompok dan Jumat juga dua kelompok. Setiap kelompok bertemu dengan saya seminggu sekali,” ungkapnya.
Untuk tempat, dirinya menambahkan hanya menggunakan rumah siswa. Ini dikarenakan tatap muka belum diperbolehkan di sekolah. Ia mencari rumah siswa yang saling berdekatan sehingga memudahkan untuk kehadiran siswa. Proses pembelajaran yang diberikan hanya metode luring saja. Mengingat, tidak semua siswa memiliki handphone. “Sulit saya memberikan metode daring. Oleh karena itu, seluruhnya saya berikan dengan metode luring,” pungkas Susilawati.
11/12/20
Home
Breaking News
Kabar Buleleng
Pendidikan
Pantau Pembelajaran Luring, Disdikpora Buleleng Sambangi Desa Pedawa
Pantau Pembelajaran Luring, Disdikpora Buleleng Sambangi Desa Pedawa
Tags
# Breaking News
# Kabar Buleleng
# Pendidikan
Share This
About Dewata News
Dewata News [dot] Com merupakan salah satu media online yang ada di Bali. Bukan yang pertama dalam pemberitaan online, namun kami berusaha menyajikan informasi yang sebenarnya dan enak dinikmati. Seiring waktu, perlu ada informasi yang benar, cepat, tepat, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan. Dengan hadirnya Dewata News [dot] Com, kami berharap dapat menjadi Media Partner Informasi Anda.
Pendidikan
Label:
Breaking News,
Kabar Buleleng,
Pendidikan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com