Jakarta, dewatanews.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan langkah Indonesia untuk mendukung ekonomi hijau dan keberlanjutan terus dilakukan, meski berada di tengah upaya menaklukkan pandemi COVID-19.
"Kami berkomitmen pada target ini, yakni penurunan gas rumah kaca (GRK) untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim," katanya dalam paparan pada acara The 7th Singapore Dialogue on Sustainable World Resources (SDSWR) secara virtual, Rabu (4/11).
Indonesia menargetkan untuk mengurangi emisi GRK pada 2020 yaitu sebesar 26 persen dan meningkat 29 persen di tahun 2030. Selain itu, Indonesia juga berkewajiban menurunkan emisi karbon di sektor kehutanan sebesar 17,2 persen, sektor energi 11 persen, sektor limbah 0,32 persen dan sektor pertanian 0,13 persen dan sektor industri dan transportasi 0,11 persen.
Luhut memaparkan Indonesia yang kaya akan sumber daya alam juga terus melakukan upaya restorasi dan rehabilitasi mangrove, terumbu karang hingga lahan gambut. Upaya mengurangi kebocoran sampah darat dan plastik ke laut ke laut juga dilakukan dengan mendorong program mengubah sampah menjadi energi (waste to energy) dengan pendekatan teknologi.
Pemerintah Indonesia sudah meresmikan tempat pengolahan sampah dengan sistem refuse derived fuel (RDF) di Cilacap, Jawa Tengah, pada Juli lalu, di mana sampah akan diolah menjadi briket alternatif bahan bakar pengganti batubara. Penggunaan briket sebagai bahan bakar, khususnya di industri, diyakini bisa menurunkan emisi gas buang dan metana.
"Dengan intervensi teknologi, kami telah mengembangkan waste to energy melalui RDF di Cilacap juga pilot project di Bantargebang, Bekasi," katanya.
Demikian pula dengan pengembangan ekonomi sirkular di Indonesia yang dinilai Luhut berjalan dengan baik dengan dukungan banyak pihak.
"Soal manajemen hutan, kami begitu merawat hal ini. Beberapa pihak mengkritisi tapi beberapa kritik itu bias," imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Singapura Grace Fu mendorong peningkatan kerja sama regional di kawasan ASEAN untuk masa depan yang lebih hijau.
Menteri Fu mengatakan sebagian besar Asia Tenggara telah terhindar dari kebakaran dan kabut asap pada tahun ini. Meski risiko tersebut bisa terulang kembali tetap ada, perlu diambil tindakan.
"Saya ingin mengakui yang kuat kepemimpinan dan keteguhan Presiden Joko Widodo dan jajarannya yang telah berprestasi dalam mengurangi kebakaran lahan dan hutan di Indonesia. Dengan perubahan iklim, cuaca yang lebih hangat dan lebih kering di tahun yang akan datang, kerja sama regional harus terus kita tingkatkan mencapai visi ASEAN sebagai kawasan bebas asap," katanya.
11/4/20
Luhut Tegaskan Upaya Indonesia Dukung Ekonomi Hijau
Tags
# Breaking News
# Kabar Nasional
Share This
About Dewata News
Dewata News [dot] Com merupakan salah satu media online yang ada di Bali. Bukan yang pertama dalam pemberitaan online, namun kami berusaha menyajikan informasi yang sebenarnya dan enak dinikmati. Seiring waktu, perlu ada informasi yang benar, cepat, tepat, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan. Dengan hadirnya Dewata News [dot] Com, kami berharap dapat menjadi Media Partner Informasi Anda.
Kabar Nasional
Label:
Breaking News,
Kabar Nasional
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com