Denpasar, dewatanews.com - Menindaklanjuti arahan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam Reksa Bahasa 2020, Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali turut serta dalam melaksanakan Krida Nasional yakni Abdi Bahasa, Jaga Bahasa, dan Niaga Bahasa.
Karsa Gempita adalah sebuah program Niaga bahasa yang dilaksanakan oleh Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali di tahun 2020 ini. Karsa Gempita ini meliputi Kedai bahasa dan sastra Indonesia (Karsa) serta Gema Lomba Reportase dan Menyanyi Lagu Pop Indonesia (Gempita).
Ketua Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali periode 2018–2020, I Made Bayu Mahardika, S. M. mengatakan bahwa Gempita merupakan kegiatan akhir tahun yang rutin dilaksanakan oleh Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali yang berfokus pada penguatan kreatifitas antar peserta dan panitia.
"Selain untuk mempromosikan Balai Bahasa dan Duta Bahasa, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkembangkan kreativitas serta ajang penyaluran bakat generasi muda dalam menjaga bahasa Indonesia dalam bentuk perlombaan," jelasnya.
Lebih lanjut, Bayu menjelaskan bahwa Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali merupakan wadah atau ikatan purna program Duta Bahasa dari tahun 2006 hingga saat ini. “Fungsi dari Paguyuban ini guna menampung aspirasi-aspirasi Duta Bahasa dalam bentuk kegiatan serta menjaga ikatan persaudaraan antara setiap anggota Paguyuban," ungkapnya.
Kepengurusan Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali dibentuk pertama kali
pada tahun 2011 dan telah konsisten hingga saat ini membuat kegiatan
yang berkaitan dengan kebahasaan, kesastraan, dan literasi melalui
berbagai kegiatan, salah satunya kegiatan Gempita tersebut.
"Setiap
generasi muda, komunitas, pegiat literasi, dan duta bahasa agar mampu
berkolaborasi aktif guna menjaga sastra dan bahasa Indonesia, salah
satunya dengan berpartisipasi dalam kegiatan Gempita pada akhir Oktober
mendatang," tegas Bayu.
Kegiatan Gempita tahun ini akan
dilaksanakan pada tanggal 30–31 Oktober 2020 dengan konsep yang berbeda
dari tahun-tahun sebelumnya karena menyesuaikan dengan kondisi pandemi
saat ini.
Gema Lomba Reportase dan Menyanyi Lagu Pop Indonesia
(Gempita) akan dilaksanakan secara daring kombinasi. Seleksi akan
dilaksanakan secara daring dan 20 peserta terbaik akan mengikuti babak
penilaian secara langsung.
"Peserta akan diminta untuk membuat
video, lalu dari keseluruhan video yang terkumpul akan di seleksi
sebanyak 20 peserta terbaik yang kemudian akan mengikuti babak penilaian
langsung di Balai Bahasa Provinsi Bali,” jelas I Gede Sumitra Jaya
selaku Ketua Panitia Karsa Gempita 2020.
Pendaftaran lomba dapat
dilakukan secara daring. Peserta dapat melihat unggahan pamflet lomba
dan/atau Panduan Gempita 2020 melalui tautan di bio instagram
@dutabahasaprovbali.
"Sebentar lagi akan penutupan pendaftaran
pada tanggal 18 Oktober 2020, namun kemungkinan akan diperpanjang untuk
memberikan kesempatan para generasi muda di seluruh Bali,” ungkap Detra.
Harapan
dengan terselenggaranya kegiatan Gempita adalah meningkatkan minat dan
bakat generasi muda dalam bidang reportase dan tarik suara serta bahasa
dan sastra untuk dapat menjadi bagian terdekat dalam kehidupan
masyarakat.
“Semoga melalui lomba ini akan muncul bibit-bibit
unggul calon pewara, pembawa berita, reporter, dan penyanyi pop di
Bali,” harapnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com