Jakarta, dewatanews.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan Indonesia akan mengajukan
calon dalam pemilihan Deputi Direktur jenderal Organisasi Hak Atas
Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO).
"Perlu saya sampaikan bahwa buat pertama kalinya kita calonkan orang
Indonesia sebagai Deputi Direktur Jenderal (WIPO)," ucap Yasonna dalam
keterangan tertulisnya, Sabtu (19/9).
Yasonna mengatakan bahwa dirinya dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
telah sepakat menetapkan kandidat yang akan dicalonkan pada jabatan
tersebut. Pencalonan ini, kata dia, juga akan menjadi torehan sejarah
Indonesia dalam keanggotaan di WIPO.
"Mudah-mudahan rencana ini lancar sehingga buat pertama kalinya salah
seorang putera Indonesia akan mendampingi Direktur Jenderal WIPO yang
baru, menjadi salah seorang deputi," ucap Yasonna.
Diketahui, Yasonna didampingi Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual
Freddy Harris pada Sabtu (19/9) telah terbang ke Jenewa, Swiss, untuk
menghadiri sidang tahunan WIPO yang akan berlangsung pada 21-29
September 2020.
Lebih lanjut, Yasonna menyampaikan bahwa keikutsertaan di WIPO
menunjukkan besarnya perhatian Indonesia terkait hak kekayaan
intelektual dan segala upaya perlindungannya.
"Ini adalah bagian dari keterlibatan kita dalam dunia internasional.
Kekayaan intelektual ini bukan hanya perhatian bagi Indonesia, tetapi
juga banyak negara di dunia," kata Yasonna.
Indonesia, kata dia, juga telah bekerja sama dengan sejumlah negara di
dunia, seperti China, Korea Selatan, dan Amerika Serikat dalam rangka
pendaftaran serta perlindungan hak kekayaan intelektual.
Diketahui, Indonesia bergabung dengan WIPO pada 1979 atau 12 tahun setelah organisasi tersebut berdiri.
Indonesia juga sudah meratifikasi sejumlah perjanjian yang dikelola oleh
WIPO, di antaranya WIPO Convention, Berne Convention, Patent
Cooperation Treaty, Trademark Law Treaty, WIPO Copyright Treaty, WIPO
Performers and Phonogram Treaty, Marrakes VIP Treaty, Madrid Protocol,
serta Beijing Protocol.
Indonesia resmi menjadi anggota ke-100 Madrid Protocol pada Oktober
2017. Adapun Traktat Beijing mengenai Pertunjukan Audiovisual
diratifikasi oleh Indonesia pada awal tahun ini.
"Saya masih ingat saat mendaftarkan Madrid Protocol dan Beijing Treaty
itu kita diterima oleh Direktur Jenderal Dr Francis Gurry," kata
Yasonna.
"Nah, kebetulan pada Sidang Tahunan WIPO kali ini masa tugas Dr Francis
Gurry akan berakhir dan digantikan oleh Dr Darren Tang asal Singapura,"
kata dia.
9/19/20
Home
Breaking News
Kabar Nasional
Indonesia Ajukan Calon Ikut Pemilihan Deputi Direktur Jenderal WIPO
Indonesia Ajukan Calon Ikut Pemilihan Deputi Direktur Jenderal WIPO
Tags
# Breaking News
# Kabar Nasional
Share This
About Dewata News
Dewata News [dot] Com merupakan salah satu media online yang ada di Bali. Bukan yang pertama dalam pemberitaan online, namun kami berusaha menyajikan informasi yang sebenarnya dan enak dinikmati. Seiring waktu, perlu ada informasi yang benar, cepat, tepat, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan. Dengan hadirnya Dewata News [dot] Com, kami berharap dapat menjadi Media Partner Informasi Anda.
Kabar Nasional
Label:
Breaking News,
Kabar Nasional
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com