Buleleng, dewatanews.com - Budaya Bali selalu menjadi salah satu elemen terpenting dalam setiap aspek kehidupan di pulau yang sering disebut sebagai pulau dewata ini. Perpaduan antara agama hindu dan adat istiadat setempat telah banyak menghasilkan karya seni yang unik, “hidup” dan sarat dengan tradisi yang dapat dengan mudah kita temukan di setiap sudut Pulau Bali.
Menyambut New Normal, pelestarian Budaya Bali untuk anak pedesaan mulai ditumbuhkan lagi. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Social Project Jyoti (SPJ) di Desa Mengening, Kubutambahan, Buleleng mengajak anak-anak pedesaan untuk melestarikan budaya Bali dengan Mejejaitan seperti membuat Canang Sari, membuat Ketupat dan membuat Klakat.
Menurut owner dan founder Social Project Jyoti Dr. Komang Anik Sugiani, S.Pd., M.Pd. menumbuhkan kecintaan dan melestarikan adat dan budaya Bali harus dilakukan sejak dini. Anak-anak harus dibimbing dan mendapatkan pembelajaran untuk Mejejaitan seperti membuat canang yang bisa digunakan untuk sehari-hari dan untuk sembahyang pada Purnama-Tilem.
Menurut owner dan founder Social Project Jyoti Dr. Komang Anik Sugiani, S.Pd., M.Pd. menumbuhkan kecintaan dan melestarikan adat dan budaya Bali harus dilakukan sejak dini. Anak-anak harus dibimbing dan mendapatkan pembelajaran untuk Mejejaitan seperti membuat canang yang bisa digunakan untuk sehari-hari dan untuk sembahyang pada Purnama-Tilem.
"Dengan terus dibimbing dan dilatih anak-anak akan terbiasa untuk Mejejaitan," terangnya.
Pelestarian budaya Bali dengan Mejejaitan dilakukan oleh Siswa Taman Pintar SPJ di Desa Mengening setiap seminggu sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya Bali dapat dimaknai sebagai upaya melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan tradisi warisan leluhur.
"Kegiatan yang dilaksanakan oleh Siswa Taman Pintar SPJ diantaranya untuk anak perempuan membuat canang dan membuat ketupat, sedangkan anak laki-laki diajarkan untuk membuat anyaman bambu yang disebut Klakat," jelasnya.
Menurut Komang Anik Sugiani antusias dan semangat anak-anak sangat tinggi dalam kegiatan, hal ini menjadi motivasi tersendiri untuk menggerakkan anak-anak untuk melestarikan budaya Bali sejak dini.
"Mari jaga warisan leluhur dan lestarikan budaya Bali dari sejak dini dengan kegiatan-kegiatan sederhana seperti Mejejaitan," imbuhnya.
Pelestarian budaya Bali dengan Mejejaitan dilakukan oleh Siswa Taman Pintar SPJ di Desa Mengening setiap seminggu sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya Bali dapat dimaknai sebagai upaya melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan tradisi warisan leluhur.
"Kegiatan yang dilaksanakan oleh Siswa Taman Pintar SPJ diantaranya untuk anak perempuan membuat canang dan membuat ketupat, sedangkan anak laki-laki diajarkan untuk membuat anyaman bambu yang disebut Klakat," jelasnya.
Menurut Komang Anik Sugiani antusias dan semangat anak-anak sangat tinggi dalam kegiatan, hal ini menjadi motivasi tersendiri untuk menggerakkan anak-anak untuk melestarikan budaya Bali sejak dini.
"Mari jaga warisan leluhur dan lestarikan budaya Bali dari sejak dini dengan kegiatan-kegiatan sederhana seperti Mejejaitan," imbuhnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com