Jakarta, dewatanews.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pengembangan daya saing industri kreatif dan industri desain produk karena berpotensi dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Terlebih, saat ini, berbagai produk dan desain produk nasional di sektor industri kreatif kian diminati di pasar global.
“Tingkat pertumbuhan produk industri tersebut, diproyeksi sebesar 5,3 persen pada periode 2021-2026. Hal ini menunjukkan besarnya peluang di sektor desain produk industri yang dapat terus dioptimalkan di tengah tantangan kondisi global, termasuk dampak dari pandemi Covid-19," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu (5/8).
Berdasarkan Global Industrial Design Market 2020 Research Report, nilai pasar global dari desain produk industri masih cukup besar. Pada 2019, nilainya mencapai 45,38 miliar dolar AS dan akan menembus hingga 65,41 miliar dolar AS pada 2026.
Gati menyatakan, pemerintah terus berupaya memberikan ruang yang lebih lebar bagi para pelaku industri kreatif dan desainer nasional agar semakin aktif menciptakan karya-karya terbaiknya, terutama yang berpotensi diminati oleh pasar internasional.
“Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu industri membutuhkan pembinaan dan apresiasi. Sehingga prioritas kami adalah pembinaan kepada industri,” jelasnya.
Salah satu pembinaan yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran kepada industri akan pentingnya suatu desain adalah Design Laboratory Bali Creative Industry Center (Design Lab BCIC).
Melalui laboratorium tersebut, Kemenperin membimbing agar produk-produk yang dihasilkan sentra industri bisa berorientasi pasar, terutama melalui ideation research value dan creation research design.
“Upaya tersebut kami lakukan dengan memberikan pendampingan desainer bagi pelaku industri kecil menengah (IKM) yang ada di sentra. Tahu lalu, kami telah mendampingi adalah sentra IKM batik dan sentra IKM perhiasan dari Kulonprogo, DIY,” katanya.
Dengan pendampingan oleh desainer, lanjut Gati, pelaku IKM akan menemukan ide-ide baru yang dapat diimplementasikan ke dalam desain produk mereka. Setelah itu, IKM akan diberikan fasilitasi untuk pembuatan prototype desain hasil rancangannya.
Gati menambahkan, pihaknya senantiasa melibatkan akademisi dan praktisi bisnis untuk memberikan pendampingan dalam hal meningkatkan efisiensi proses bisnis IKM. Mereka akan mendapatkan materi mengenai business opportunity, manajemen strategi, pemasaran, operasi, keuangan dan SDM.
“Keseluruhan proses tersebut diharapkan akan menghasilkan produk sentra kerajinan dan fesyen yang berkualitas dan berorientasi pasar atau sesuai dengan prinsi good design, reasonable price,” imbuhnya.
Hal kedua yang dilakukan Kemenperin adalah memberikan apresiasi melalui penyelenggaraan Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2020.
IGDS adalah penghargaan tertinggi untuk desain produk industri terbaik yang diberikan oelh pemerintah kepada desainer produk industri dan/atau perusahaan industri, yang tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-17 kalinya dengan tema “Indonesia’s Good Product” - Produk Keren Indonesia.
IGDS memiliki dua tujuan utama, yaitu mendorong partisipasi desainer dan perusahaan industri untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas desain produk industri.
Selain itu, mengembangkan produk terbaik melalui peningkatan kualitas desain, kebaruan dan inovasi, serta berkarakter Indonesia.
Telah banyak karya yang lahir dan menjadi kebanggaan nasional dari program tersebut. Misalnya, Magno-Design dengan produk Radio Magno Penerima Penghargaan IGDS 2005, Kriya Nusantara dengan produk Radio Cawang pada 2010 dan Pala Nusantara dengan produk Jam Tangan Pala Nusantara pada 2017 yang juga telah dikenal luas oleh masyarakat.
Apresiasi tersebut juga ditujukan untuk mendorong hasil karya desain anak bangsa ke jenjang yang lebih tinggi menuju pasar internasional.
“Para pemenang Penghargaan IGDS tahun 2019 kami ikutsertakan pada kontestasi desain tingkat Asia yaitu Golden Pin Design Award 2020 di Taiwan yang merupakan hasil kerja sama Ditjen IKMA dengan Taiwan Design Research Institute (TDRI). Para peserta program ini mendapat keistimewaan untuk langsung menembus seleksi tahap kedua,” kata Gati. (DN - Ant)
Terlebih, saat ini, berbagai produk dan desain produk nasional di sektor industri kreatif kian diminati di pasar global.
“Tingkat pertumbuhan produk industri tersebut, diproyeksi sebesar 5,3 persen pada periode 2021-2026. Hal ini menunjukkan besarnya peluang di sektor desain produk industri yang dapat terus dioptimalkan di tengah tantangan kondisi global, termasuk dampak dari pandemi Covid-19," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu (5/8).
Berdasarkan Global Industrial Design Market 2020 Research Report, nilai pasar global dari desain produk industri masih cukup besar. Pada 2019, nilainya mencapai 45,38 miliar dolar AS dan akan menembus hingga 65,41 miliar dolar AS pada 2026.
Gati menyatakan, pemerintah terus berupaya memberikan ruang yang lebih lebar bagi para pelaku industri kreatif dan desainer nasional agar semakin aktif menciptakan karya-karya terbaiknya, terutama yang berpotensi diminati oleh pasar internasional.
“Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu industri membutuhkan pembinaan dan apresiasi. Sehingga prioritas kami adalah pembinaan kepada industri,” jelasnya.
Salah satu pembinaan yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran kepada industri akan pentingnya suatu desain adalah Design Laboratory Bali Creative Industry Center (Design Lab BCIC).
Melalui laboratorium tersebut, Kemenperin membimbing agar produk-produk yang dihasilkan sentra industri bisa berorientasi pasar, terutama melalui ideation research value dan creation research design.
“Upaya tersebut kami lakukan dengan memberikan pendampingan desainer bagi pelaku industri kecil menengah (IKM) yang ada di sentra. Tahu lalu, kami telah mendampingi adalah sentra IKM batik dan sentra IKM perhiasan dari Kulonprogo, DIY,” katanya.
Dengan pendampingan oleh desainer, lanjut Gati, pelaku IKM akan menemukan ide-ide baru yang dapat diimplementasikan ke dalam desain produk mereka. Setelah itu, IKM akan diberikan fasilitasi untuk pembuatan prototype desain hasil rancangannya.
Gati menambahkan, pihaknya senantiasa melibatkan akademisi dan praktisi bisnis untuk memberikan pendampingan dalam hal meningkatkan efisiensi proses bisnis IKM. Mereka akan mendapatkan materi mengenai business opportunity, manajemen strategi, pemasaran, operasi, keuangan dan SDM.
“Keseluruhan proses tersebut diharapkan akan menghasilkan produk sentra kerajinan dan fesyen yang berkualitas dan berorientasi pasar atau sesuai dengan prinsi good design, reasonable price,” imbuhnya.
Hal kedua yang dilakukan Kemenperin adalah memberikan apresiasi melalui penyelenggaraan Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2020.
IGDS adalah penghargaan tertinggi untuk desain produk industri terbaik yang diberikan oelh pemerintah kepada desainer produk industri dan/atau perusahaan industri, yang tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-17 kalinya dengan tema “Indonesia’s Good Product” - Produk Keren Indonesia.
IGDS memiliki dua tujuan utama, yaitu mendorong partisipasi desainer dan perusahaan industri untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas desain produk industri.
Selain itu, mengembangkan produk terbaik melalui peningkatan kualitas desain, kebaruan dan inovasi, serta berkarakter Indonesia.
Telah banyak karya yang lahir dan menjadi kebanggaan nasional dari program tersebut. Misalnya, Magno-Design dengan produk Radio Magno Penerima Penghargaan IGDS 2005, Kriya Nusantara dengan produk Radio Cawang pada 2010 dan Pala Nusantara dengan produk Jam Tangan Pala Nusantara pada 2017 yang juga telah dikenal luas oleh masyarakat.
Apresiasi tersebut juga ditujukan untuk mendorong hasil karya desain anak bangsa ke jenjang yang lebih tinggi menuju pasar internasional.
“Para pemenang Penghargaan IGDS tahun 2019 kami ikutsertakan pada kontestasi desain tingkat Asia yaitu Golden Pin Design Award 2020 di Taiwan yang merupakan hasil kerja sama Ditjen IKMA dengan Taiwan Design Research Institute (TDRI). Para peserta program ini mendapat keistimewaan untuk langsung menembus seleksi tahap kedua,” kata Gati. (DN - Ant)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com