Denpasar, dewatanews.com - Pelaksanaan ritual upacara keagamaan yang diselenggarakan ditengah pandemi Covid-19 diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah klaster baru atau penularan covid-19.
Hal itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster saat menerima audensi dari Prajuru Pura Tuluk Biyu Bangli, bertempat di Rumah Jabatan Gubernur, Jayasabha-Denpasar, pada Jumat (28/8).
"Protokol kesehatan itu diimplementasikan mulai dari saat persembahyangan bersama dan selalu mempertimbangkan prinsip Dharma Agama dan Dharma Negara. Upacara Hindu tidak mengenal penyederhanaan, namun ada tingkatan Nista, Madya dan Utama," jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng tersebut.
Sementara itu, Jero Penyarikan Alitan Wayan Asin dalam kesempatan itu menyampaikan sekilas tentang keberadaan Pura Tuluk Biyu yang sering juga disebut Pura Batur Kanginan, dimana Pura Tiluk Biyu ini tergolong Pura Dewa Pratistha, terletak di Desa Batur Kercamatan Kintamani Bangli, dan merupakan Pura Kahyangan Jagat.
"Saya mengharapkan Bapak Gubernur Bali untuk bisa hadir dalam rangkaian pelaksanaan pujawali Ngusaba Sasih, yang dilaksanakan selama sepuluh hari, dari tanggal 29 September sampai dengan 8 Oktober 2020, yang secara rutin dilaksanakan setiap satu tahun sekali dan jatuh pada purnama sasih kapat," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com