Buleleng, dewatanews.com - Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST menghadiri sekaligus ikut merasakan memanen bawang putih di demplot pertanian milik Kelompok Tani Manik Pertiwi Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada yang saat ini sudah memasuki masa panen, Kamis (6/8). Kelompok Tani Manik Pertiwi telah mengembangan komoditi bawang putih sejak tahun 2017 lalu. Demplot pertanian bawang putih ini merupakan binaan dari perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali. Sejak mulai dikembangkan, lahan yang luasnya 5 hektar ini menunjukan hasil panen yang cukup baik. Perhektarnya, hasil panen mencapai 7-8 ton sekali panen. Jika ditotal dengan luasan 5 hektar hasilnya bisa mencapai 45 ton sekali panen.
Varietas bawang putih yang dikembangkan di atas lahan 5 hektar ini berjenis lumbu hijau. Dipilihnya bawang putih jenis ini dikarenakan, lumbu hijau merupakan yang paling baik untuk dikembangkan di Desa Wanagiri. Acara panen bersama ini, dihadiri pula Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho, Anggota DPR RI Komisi XI I Gusti Agung Rai Wirajaya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ir. Ida Bagus Wisnuardhana,M.Si., Forkompinda Buleleng, dan Anggota Kelompok Tani Manik Pertiwi.
Bupati yang biasa dipanggil PAS ini mengapresiasi upaya Bank Indonesia mengembangkan demonstration plot atau lahan percontohan, di Desa Wanagiri. Sebab bawang putih cukup memengaruhi neraca impor. Hanya saja, Agus meminta agar pengembangan komoditas bawang putih tak dilakukan secara masif. Apabila dilakukan secara masif, ia khawatir akan berpengaruh pada kondisi ketersediaan air di wilayah hilir.
“Nanti kita cari jalan keluar. Saya inginnya lahan di Wanagiri ini 75 persen diisi tanaman keras, yang 25 persen boleh diisi bawang putih atau bunga. Supaya ada kontribusi ketersediaan air pada daerah di bawah,” kata Agus.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Manik Pertiwi, Desa Wanagiri, Ketut Sandi menuturkan, hasil panen bawang putih di Desa Wanagiri dijual dengan harga dua puluh lima ribu hingga tiga puluh lima ribu perkilogram.
"Selama dua tahun uji coba hasil panen bawang putih menunjukkan hasil yang cukup baik, dan harganya pun cukup baik dipasaran," ungkapnya saat acara panen bersama.
Di Kabupaten Buleleng ada beberapa daerrah yang mempunyai potensi pengembangan bawang putih yakni di Desa Wanagiri,Desa Bontiing, Desa Pakisan, Desa Banyuatis, Desa Gesing, Desa Gobleg, Desa Munduk, Desa Uma Jero dan Desa Bengkel. Saat ini pemerintah bersama Bank Indonesia membuka lahan percontohan areal tanam bawang putih seluas 7 hektare di Buleleng. Seluas 5 hektare berada di Desa Wanagiri, sementara 2 hektare lainnya ada di Desa Bontihing dan Desa Pakisan
Varietas bawang putih yang dikembangkan di atas lahan 5 hektar ini berjenis lumbu hijau. Dipilihnya bawang putih jenis ini dikarenakan, lumbu hijau merupakan yang paling baik untuk dikembangkan di Desa Wanagiri. Acara panen bersama ini, dihadiri pula Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho, Anggota DPR RI Komisi XI I Gusti Agung Rai Wirajaya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ir. Ida Bagus Wisnuardhana,M.Si., Forkompinda Buleleng, dan Anggota Kelompok Tani Manik Pertiwi.
Bupati yang biasa dipanggil PAS ini mengapresiasi upaya Bank Indonesia mengembangkan demonstration plot atau lahan percontohan, di Desa Wanagiri. Sebab bawang putih cukup memengaruhi neraca impor. Hanya saja, Agus meminta agar pengembangan komoditas bawang putih tak dilakukan secara masif. Apabila dilakukan secara masif, ia khawatir akan berpengaruh pada kondisi ketersediaan air di wilayah hilir.
“Nanti kita cari jalan keluar. Saya inginnya lahan di Wanagiri ini 75 persen diisi tanaman keras, yang 25 persen boleh diisi bawang putih atau bunga. Supaya ada kontribusi ketersediaan air pada daerah di bawah,” kata Agus.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Manik Pertiwi, Desa Wanagiri, Ketut Sandi menuturkan, hasil panen bawang putih di Desa Wanagiri dijual dengan harga dua puluh lima ribu hingga tiga puluh lima ribu perkilogram.
"Selama dua tahun uji coba hasil panen bawang putih menunjukkan hasil yang cukup baik, dan harganya pun cukup baik dipasaran," ungkapnya saat acara panen bersama.
Di Kabupaten Buleleng ada beberapa daerrah yang mempunyai potensi pengembangan bawang putih yakni di Desa Wanagiri,Desa Bontiing, Desa Pakisan, Desa Banyuatis, Desa Gesing, Desa Gobleg, Desa Munduk, Desa Uma Jero dan Desa Bengkel. Saat ini pemerintah bersama Bank Indonesia membuka lahan percontohan areal tanam bawang putih seluas 7 hektare di Buleleng. Seluas 5 hektare berada di Desa Wanagiri, sementara 2 hektare lainnya ada di Desa Bontihing dan Desa Pakisan
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com