Denpasar, dewatanews.com -Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik Penerapan Tatanan Kehidupan Bali Era Baru Melalui Transaksi QRIS Pada Rumah Sakit Pemerintah Provinsi Bali. Menurut Koster, QRIS merupakan suatu metode transaksi yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini juga sebagai bagian dari bertransaksi secara digital karena menjadi bagian dari kehidupan era baru yang tertuang dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali era Baru.
Demikian disampaikan Gubernur Bali dalam sambutannya pada Penerapan Tatanan Kehidupan Bali Era Baru Melalui Transaksi QRIS Pada Rumah Sakit Pemerintah Provinsi Bali yang berlangsung di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), Sanur, Denpasar, Jumat (24/7) pagi.
Seperti diketahui, QRIS (QR Code Indonesia Indonesian Standard) adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia, di mana satu QR Code dapat dipindai oleh seluruh aplikasi yang menyediakan pembayaran dengan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS.
“Saya berharap program QRIS ini cepat berjalan di provinsi Bali menembus instansi-instansi yang memang membutuhkan transaksi cepat yang bukan saja cepat, namun menurut saya aman dan modern. Satu tata kehidupan yang baru kita jalankan sekarang sebagai satu gaya hidup disiplin kita di Bali,” ujarnya.
Dikatakan Koster, sekarang bukan lagi menuju Bali Era Baru tapi sudah masuk kedalam Bali Era Baru. Pandemi covid-19 selain juga memberi pengetahuan pengalaman dalam berbagai bidang karena ini adalah ilmu yang baru, pengetahuan yang baru, pengalaman yang baru, tidak ada sebelumnya termasuk Saya setiap hari belajar tentang penanganan covid-19 ini.
“Itu memang betul-betul kita diberikan pengetahuan di dalam menjalankan kehidupan dengan satu tatanan yang baru, satu gaya baru, satu model baru. Hari ini kita dapat pelajaran baru lagi dimana bertransaksi secara digital dana aman,” ungkapnya.
Ia mendukung penerapan QRIS yang dilakukan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali sebagai bank daerah yang diharapkan menjadi lembaga keuangan untuk berperan sebagai motor dan agen pembangunan perekonomian di provinsi Bali.
“Saya sangat mendukung, karena ini kan BPD. BPD kan provinsi ada sahamnya disana. Makin maju BPD, makin bagus. Makin banyak dapat bagian untuk ke APBD provinsi Bali. Saya mengamati BPD sekarang makin bagus, makin maju tata kelolanya. Dalam konteks ini, kita akan memulai aktivitas perekonomian di Bali. Bapak presiden sudah memberikan arahan pada tanggal 15 Juli yang lalu agar di triwulan 3 ini harus dilakukan operasi yang lebih progresif dalam menghidupkan perekonomian di seluruh Indonesia melalui pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten kota agar mulai ada dinamika kehidupan masyarakat di bidang ekonomi,” ujarnya.
Ditambahkan Gubernur asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini, Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan kebijakan melalui Surat Edaran Gubernur Nomor 3355 tahun 2020 tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 Juli yang lalu dengan secara remi membuka beberapa objek wisata untuk masyarakat lokal Bali. Selanjutnya tahap kedua nanti tanggal 31 Juli aktivitas diperluas untuk sektor pariwisata untuk wisatawan Nusantara. Jika semua berjalan lancar, tahap ketiga tanggal 11 September 2020 akan dibuka untuk wisatawan mancanegara.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menyampaikan bahwa Rumah Sakit Bali Mandara saat ini menjalankan pembayaran secara tunai dan nontunai diintegrasikan dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS). 4 (empat) rumah sakit pemprov Bali sudah menjalankan SIM RS di mana seluruh layanannya terintegrasi satu sama lain. Mulai dari pendaftaran di poliklinik, radiologi, laboratorium, kamar operasi dan seterusnya. Semua terintegrasi dalam satu sistem yaitu SIM RS. Sehingga pembayaran atau transaksi dapat dilihat secara real Time.
“Tentu dengan QRIS akan semakin memudahkan pembayaran di rumah sakit. Dengan pembayaran non tunai ini akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi rumah sakit karena akan mengurangi Less Contact antara petugas dan pengguna. Tentu sistem pembayaran akan lebih mudah dan lebih aman karena dengan dengan protokol kesehatan saat ini tentu kita akan mengurangi kontak dengan pasien, dengan petuga,” terangnya.
Direktur Utama I Nyoman Sudharma dalam sambutannya menyampaikan sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 3355 tahun 2020 di mana ada 14 (empat belas) sektor kegiatan dalam rangka Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru. Seluruh rumah sakit di bawah pemerintah provinsi Bali telah terintegrasi dalam sistem pembayaran non tunai. Ia mengatakan dengan penggunaan QRIS sebagai transasksi digital akan lebih akuntabel dan pengelolaan keuangan pemerintahan menjadi lebih baik.
“Paling tidak kami bisa memberikan support dalam mendukung pemerintah daerah untuk mendapatkan penilaian wajar tanpa pengecualian WTP dari BPK dan selama ini seluruh kabupaten/kota Saya lihat mendapatkan predikat itu,” ucapnya.
Pada kesempatan ini, Ia menyampaikan bahwa BPD Bali merupakan Bank kedua yang mendapatkan ijin untuk penerapan QRIS per tanggal 18 desember 2019 lalu. Sudharma berharap kedepan transaksi seperti ini bisa berjalan dengan baik mengingat BPD Bali saat ini juga melaksanakan program pemulihan ekonomi dengan memberikan program restrukturisasi kredit kepada nasabah-nasabah UMKM yang bertujuan untuk membangkitkan kembali ekonomi Bali.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan bahwa penerapan QRIS di Rumah Sakit Pemerintah di Bali merupakan yang pertama di Indonesia. Dikatakan Trisno, QRIS menjadi aplat transaksi digital yang cepat, mudah, murah dan handal.
"Penerapan QRIS di Rumah Sakit milik pemerintah di Bali ini Saya rasa merupakan yang pertama di Indonesia. Transaksi dengan QRIS akan menguntungkan semua usaha, baik lembaga-lembaga, usaha milik daerah, maupun juga UMKM. Karena sistemnya transparan dan langsung masuk. QRIS BPD Bali itu uangnya langsung masuk, kalau bank lain masih harus menunggu beberapa hari baru masuk uangnya," ungkapnya.
Untuk itu, Ia mendorong BPD Bali untuk terus meningkatkan jumlah merchant menggunakan QRIS dalam transaksinya agar perekonomian Bali bisa kembali menggeliat.
Tatanan Kehidupan Bali Era Baru Melalui Transaksi QRIS kali ini diterapkan pada 4 (empat) Rumah Sakit Pemerintah Provinsi Bali yakni RS Bali Mandara, RS Mata Bali Mandara, RS Jiwa Provindi Bali dan RE Puri Raharja. Selain itu juga diserahkan secara simbolis Alat Pelindung Diri (APD) kepada keempat Rumah Sakit.
Hadir pada kesempatan ini, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Elyanus Pongsoda.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com