Denpasar, dewatanews.com - Fakultas Teknik (FT) Universitas Ngurah Rai (UNR) melalui Program Studi (Prodi) Arsitekturnya, Jumat 17 Juli 2020 sudah menyelenggarakan seminar nasional secara daring (online) dengan topik “bambu sebagai bahan konstruksi yang ramah lingkungan”.
Seminar nasional ini dilakukan sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menyebarluaskan informasi dan wawasan akademik kepada masyarakat. Topik bambu dipilih sebagai materi karena merupakan bagian dari bahan konstruksi yang masih diangap baru.
Banyak paradigma yang harus diluruskan mengenai bambu seperti bambu yang tidak tahan lama, mudah rusak, atau hanya dimanfaatkan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah saja.
Bagi masyarakat tradisional, penggunaan bambu tidak terbatas hanya sebagai material bangunan semata. Bambu juga digunakan pada kehidupan sehari-hari masyarakat, mulai dari batang, dan daunnya untuk konstruksi hingga akarnya dapat dikonsumsi.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Ngurah Rai, Ir. I Gusti Made Sudika, MT, Sabtu (18/7) mengatakan kegiatan seminar nasional daring diadakan sebagai upaya menghubungkan dua poros dalam konstruksi bambu yaitu ahli dari sisi akademisi dan praktisi.
"Selain itu kegiatan seminar ini juga berupaya menjembatani bidang arsitektur dan teknik sipil sebagai dua prodi yang terdapat di FT UNR. Tak lupa, Dekan FT berharap agar para peserta seminar daring dapat memetik informasi seluas-luasnya mengenai topik ini," ucapnya.
Lanjutnya, tercatat sebanyak 513 orang pendaftar kegiatan yang terdiri dari 366 orang akademisi, 124 orang praktisi serta 23 orang peserta yang bergerak di birokrasi.
"Selanjutnya, dari 366 orang tersebut, 220 orang diantaranya adalah mahasiswa dan 126 orang peserta berprofesi sebagai dosen. Bahkan peserta seminar berasal dari seluruh Indonesia seperti dari Aceh, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi, Kalimantan, Jayapura, bahkan terdapat peserta yang berasal dari universitas di luar negeri," terangnya.
Dijelaskan, diskusi seminar nasional daring ini dipimin oleh Ir. Agus WIryadhi Saidi, M. Si sebagai wakil dari akademisi dengan menghadirkan dua orang narasumber yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dengan pemanfaatan bambu sebagai material konstruksi diantaranya Dr. Ir. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, ST., MT., IPM, ASEAN, Eng dosen Teknik Sipil Universitas Pendidikan Nasional yang juga seorang penulis buku struktur dan Widhi Nugroho, ST seorang Arsitek yang juga salah satu pendiri studio WNA.
Untuk narasumber pertama, Dr. Ir. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, ST., MT., IPM, ASEAN, Eng menjelaskan teknis cara mengawetkan bambu, pengetahuan mengenai bambu dan bambu laminasi, serta cara pemanfaatan bambu dalam konstruksi. Aspek teoritis dalam penerapan bahan ini disampaikan dengan sempurna.
"Sedangkan narasumber kedua Widhi Nugroho sebagai wakil praktisi arsitektur yang telah berpengalaman dalam pemanfaatan bambu dalam seluruh proyeknya memaparkan contoh-contoh desain studio WNAnya seperti Hideout Falcon Bali, Velvana Bali, serta Nansha Exhibition House Guangzhou China," terangnya," jelasnya.
Ditambahkan, diakhir diskusi disimpulkan bahwa dibalik kekurangan bambu, masih banyak kelebihannya yang harus dapat dimanfaatkan oleh anak bangsa. Penelitian dan kajian mengenai penerapan bahan konstruksi ini harus segera diperluas agar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Adapun seminar daring Arsitektur ini adalah rangkaian dari seminar daring FT UNR yang sebelumnya telah diselenggarakan oleh Prodi Teknik Sipil dengan topik: Covid-19 dan new normal, serta manajemen pelaksanaan dan pengendalian proyek konstruksi pada tanggal 27 Juli 2020," tambahnya.
FT UNR dengan 2 pilihan program studinya (Teknik Sipil dan Arsitektur) pada tahun akademik 2020/2021 ini juga masih membuka pendaftaran Mahasiswa Baru (MB). Peminat dapat menghubungi no telp: 082 146 527 647/ 082 146 527 637 (WA/ Line) atau langsung via website https://pmb.unr.ac.id. (DN - Bdi)
Seminar nasional ini dilakukan sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menyebarluaskan informasi dan wawasan akademik kepada masyarakat. Topik bambu dipilih sebagai materi karena merupakan bagian dari bahan konstruksi yang masih diangap baru.
Banyak paradigma yang harus diluruskan mengenai bambu seperti bambu yang tidak tahan lama, mudah rusak, atau hanya dimanfaatkan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah saja.
Bagi masyarakat tradisional, penggunaan bambu tidak terbatas hanya sebagai material bangunan semata. Bambu juga digunakan pada kehidupan sehari-hari masyarakat, mulai dari batang, dan daunnya untuk konstruksi hingga akarnya dapat dikonsumsi.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Ngurah Rai, Ir. I Gusti Made Sudika, MT, Sabtu (18/7) mengatakan kegiatan seminar nasional daring diadakan sebagai upaya menghubungkan dua poros dalam konstruksi bambu yaitu ahli dari sisi akademisi dan praktisi.
"Selain itu kegiatan seminar ini juga berupaya menjembatani bidang arsitektur dan teknik sipil sebagai dua prodi yang terdapat di FT UNR. Tak lupa, Dekan FT berharap agar para peserta seminar daring dapat memetik informasi seluas-luasnya mengenai topik ini," ucapnya.
Lanjutnya, tercatat sebanyak 513 orang pendaftar kegiatan yang terdiri dari 366 orang akademisi, 124 orang praktisi serta 23 orang peserta yang bergerak di birokrasi.
"Selanjutnya, dari 366 orang tersebut, 220 orang diantaranya adalah mahasiswa dan 126 orang peserta berprofesi sebagai dosen. Bahkan peserta seminar berasal dari seluruh Indonesia seperti dari Aceh, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi, Kalimantan, Jayapura, bahkan terdapat peserta yang berasal dari universitas di luar negeri," terangnya.
Dijelaskan, diskusi seminar nasional daring ini dipimin oleh Ir. Agus WIryadhi Saidi, M. Si sebagai wakil dari akademisi dengan menghadirkan dua orang narasumber yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dengan pemanfaatan bambu sebagai material konstruksi diantaranya Dr. Ir. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, ST., MT., IPM, ASEAN, Eng dosen Teknik Sipil Universitas Pendidikan Nasional yang juga seorang penulis buku struktur dan Widhi Nugroho, ST seorang Arsitek yang juga salah satu pendiri studio WNA.
Untuk narasumber pertama, Dr. Ir. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, ST., MT., IPM, ASEAN, Eng menjelaskan teknis cara mengawetkan bambu, pengetahuan mengenai bambu dan bambu laminasi, serta cara pemanfaatan bambu dalam konstruksi. Aspek teoritis dalam penerapan bahan ini disampaikan dengan sempurna.
"Sedangkan narasumber kedua Widhi Nugroho sebagai wakil praktisi arsitektur yang telah berpengalaman dalam pemanfaatan bambu dalam seluruh proyeknya memaparkan contoh-contoh desain studio WNAnya seperti Hideout Falcon Bali, Velvana Bali, serta Nansha Exhibition House Guangzhou China," terangnya," jelasnya.
Ditambahkan, diakhir diskusi disimpulkan bahwa dibalik kekurangan bambu, masih banyak kelebihannya yang harus dapat dimanfaatkan oleh anak bangsa. Penelitian dan kajian mengenai penerapan bahan konstruksi ini harus segera diperluas agar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Adapun seminar daring Arsitektur ini adalah rangkaian dari seminar daring FT UNR yang sebelumnya telah diselenggarakan oleh Prodi Teknik Sipil dengan topik: Covid-19 dan new normal, serta manajemen pelaksanaan dan pengendalian proyek konstruksi pada tanggal 27 Juli 2020," tambahnya.
FT UNR dengan 2 pilihan program studinya (Teknik Sipil dan Arsitektur) pada tahun akademik 2020/2021 ini juga masih membuka pendaftaran Mahasiswa Baru (MB). Peminat dapat menghubungi no telp: 082 146 527 647/ 082 146 527 637 (WA/ Line) atau langsung via website https://pmb.unr.ac.id. (DN - Bdi)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com