Buleleng, dewatanews.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Pariwisata Buleleng mulai gencar melakukan pembenahan di sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan daerah ini pada masa tatanan Kehidupan era Baru atau New Normal. Sejumlah kegiatan digelar untuk memastikan para pelaku usaha di sektor ini benar-benar siap menjalankan usahanya di tengah pandemi covid 19. Salah satunya mempersiapkan para Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan juga Perangkat Desa untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada.
Hal ini terlihat saat Dinas Pariwisata Buleleng menggelar Pelatihan tata kelola destinasi Pariwisata Buleleng, Di Hotel Aneka Lovina, Selasa (21/7).
Pelatihan ini dibuka langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd dengan ditandai dengan Pengalungan nama peserta. Pelatihan tata kelola destinasi pariwisata ini diikuti sebanyak 40 orang terbagi dari Pokdarwis dan juga perangkat Desa.
Ditemui usai acara, Drs. Gede Suyasa,M.Pd mengatakan pariwisata yang ada di Provinsi Bali dan Kabupaten Buleleng pada khususnya telah mengalami tantangan yang cukup berat selama tiga bulan belakangan ini akibat pandemi covid 19. Aktivitas sektor pariwisata mengalami kevakuman karena harus menyesuaikan dengan pembatasan-pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah, guna mempersempit ruang gerak penularan wabah ini.
Namun, dengan dimulainya adaptasi kebiasaan baru yang disyaratkan pemerintah baru-baru ini, seluruh aspek kehidupan didorong untuk produktif di tengah pandemi namun tetap memperketat protokol kesehatan sehingga tetap aman dari penularan virus.“ Kita tahu benar karena covid-19 ini begitu banyak dampak yang kita rasakan, baik itu perorangan maupun di dunia usaha seperti perhotelan atau destinasi wisata. Oleh karena itu Pemkab Buleleng saat ini juga berjuang sungguh-sungguh bersama membangkitkan kembali tempat usaha dan industri pariwisata yang macet atau tidak berjalan selama pandemi covid-19,” ucapnya
Gede Suyasa menambahkan dalam mencapai tata kelola destinasi wisata yang ideal, perlu memperhatikan beberapa hal seperti pendekatan partisipasi unsur-unsur yang terkait, pendekatan potensi dan karakteristik destinasi itu sendiri, pemberdayaan masyarakat serta faktor jaringan fasilitas pendukung yang sesuai serta adaptasi kenormalan baru.
Dengan adanya pelatihan tata kelola destinasi pariwisata, Gede Suyasa mengajak semua pihak untuk tetap memperhatikan aspek keamanan dan kesehatan sehingga tetap produktif dan aman di tengah pandemi. Dia juga berharap pelatihan tata kelola destinasi pariwisata yang akan dilaksanakan ini dimanfaatkan secara baik dalam meningkatkan kapasitas destinasi pariwisata yang dimiliki demi meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Buleleng," Di tatanan kehidupan era baru ini para pokdarwis, perangkat desa serta para Pelaku pariwisata ada beberapa tambahan persyaratan protokol kesehatan yang harus mereka yang harus mereka pahami dan dicermati. Hali ini dikarenakan seandainya terjadi kasus di tempat destinasinya maka beresiko pada tempat tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Made Sudama Diana, S.Sos., MM menjelaskan, Pelatihan Pemandu Wisata Tata Kelola Destinasi Wisata DAK Non Fisik dari Kementrian Pariwisata RI bagi para pengelola Pariwisata yang tersebar di wilayah Kabupaten Buleleng." Dengan pelatihan ini Para Pelaku pariwisata dapat mempersiapkan diri menghadapi tatanan kehidupan Era Baru atau era normal baru," jelasnya
Selain itu juga pelatihan ini menurutnya dapat mendorong pelayanan prima menghadapi era normal baru dengan menggunakan protokol covid-19. Ditambahkannya tata kelola destinasi pariwisata memerlukan eksplorasi tatanan nilai, lokalitas, keseimbangan, leadership dan akuntabilitas agar menciptakan keunggulan destinasi yang berkualitas. Di tatanan kehidupan era baru pokdarwis, perangkat desa maupun para pelaku pariwisata benar-benar dapat mengelola pariwisata yang ada di Buleleng sesuai dengan Protokol Kesehatan," tutupnya
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Dosen Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali IB, Gede Agus Widana, Sh.Dipl.TM.M.Par dan juga Dosen Universitas pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja Dr, I Gede Budasi, M.Ed. (DN - RLS)
Hal ini terlihat saat Dinas Pariwisata Buleleng menggelar Pelatihan tata kelola destinasi Pariwisata Buleleng, Di Hotel Aneka Lovina, Selasa (21/7).
Pelatihan ini dibuka langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd dengan ditandai dengan Pengalungan nama peserta. Pelatihan tata kelola destinasi pariwisata ini diikuti sebanyak 40 orang terbagi dari Pokdarwis dan juga perangkat Desa.
Ditemui usai acara, Drs. Gede Suyasa,M.Pd mengatakan pariwisata yang ada di Provinsi Bali dan Kabupaten Buleleng pada khususnya telah mengalami tantangan yang cukup berat selama tiga bulan belakangan ini akibat pandemi covid 19. Aktivitas sektor pariwisata mengalami kevakuman karena harus menyesuaikan dengan pembatasan-pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah, guna mempersempit ruang gerak penularan wabah ini.
Namun, dengan dimulainya adaptasi kebiasaan baru yang disyaratkan pemerintah baru-baru ini, seluruh aspek kehidupan didorong untuk produktif di tengah pandemi namun tetap memperketat protokol kesehatan sehingga tetap aman dari penularan virus.“ Kita tahu benar karena covid-19 ini begitu banyak dampak yang kita rasakan, baik itu perorangan maupun di dunia usaha seperti perhotelan atau destinasi wisata. Oleh karena itu Pemkab Buleleng saat ini juga berjuang sungguh-sungguh bersama membangkitkan kembali tempat usaha dan industri pariwisata yang macet atau tidak berjalan selama pandemi covid-19,” ucapnya
Gede Suyasa menambahkan dalam mencapai tata kelola destinasi wisata yang ideal, perlu memperhatikan beberapa hal seperti pendekatan partisipasi unsur-unsur yang terkait, pendekatan potensi dan karakteristik destinasi itu sendiri, pemberdayaan masyarakat serta faktor jaringan fasilitas pendukung yang sesuai serta adaptasi kenormalan baru.
Dengan adanya pelatihan tata kelola destinasi pariwisata, Gede Suyasa mengajak semua pihak untuk tetap memperhatikan aspek keamanan dan kesehatan sehingga tetap produktif dan aman di tengah pandemi. Dia juga berharap pelatihan tata kelola destinasi pariwisata yang akan dilaksanakan ini dimanfaatkan secara baik dalam meningkatkan kapasitas destinasi pariwisata yang dimiliki demi meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Buleleng," Di tatanan kehidupan era baru ini para pokdarwis, perangkat desa serta para Pelaku pariwisata ada beberapa tambahan persyaratan protokol kesehatan yang harus mereka yang harus mereka pahami dan dicermati. Hali ini dikarenakan seandainya terjadi kasus di tempat destinasinya maka beresiko pada tempat tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Made Sudama Diana, S.Sos., MM menjelaskan, Pelatihan Pemandu Wisata Tata Kelola Destinasi Wisata DAK Non Fisik dari Kementrian Pariwisata RI bagi para pengelola Pariwisata yang tersebar di wilayah Kabupaten Buleleng." Dengan pelatihan ini Para Pelaku pariwisata dapat mempersiapkan diri menghadapi tatanan kehidupan Era Baru atau era normal baru," jelasnya
Selain itu juga pelatihan ini menurutnya dapat mendorong pelayanan prima menghadapi era normal baru dengan menggunakan protokol covid-19. Ditambahkannya tata kelola destinasi pariwisata memerlukan eksplorasi tatanan nilai, lokalitas, keseimbangan, leadership dan akuntabilitas agar menciptakan keunggulan destinasi yang berkualitas. Di tatanan kehidupan era baru pokdarwis, perangkat desa maupun para pelaku pariwisata benar-benar dapat mengelola pariwisata yang ada di Buleleng sesuai dengan Protokol Kesehatan," tutupnya
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Dosen Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali IB, Gede Agus Widana, Sh.Dipl.TM.M.Par dan juga Dosen Universitas pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja Dr, I Gede Budasi, M.Ed. (DN - RLS)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com