Denpasar, dewatanews.com - Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan mayoritas pasien positif COVID-19 yang meninggal di Pulau Dewata akhir-akhir ini berusia lanjut.
"Sebagian besar yang meninggal itu juga selalu ada kormobid atau penyakit penyerta," ungkap Dewa Indra, Selasa (21/7).
Menurutnya, berdasarkan data kasus positif Covid-19 yang meninggal mayoritas berusia di atas 50 tahun, bahkan ada yang di atas 70 tahun dan juga 80 tahun.
"Memang mereka yang lansia ini tidak keluar rumah, tetapi ada anak-anak dan cucunya yang keluar rumah. Para anak muda inilah yang mengenai orang tuanya di rumah," ucapnya.
Celakanya, kaum lansia yang terinfeksi Covid-19 dapat menimbulkan dampak serius, apalagi jika memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, jantung, sakit paru-paru dan juga hipertensi.
"Sedangkan bagi yang muda-muda karena imunnya kuat, meskipun terinfeksi mereka itu tanpa gejala dan bisa sembuh. Tetapi, ketika mengenai kakek dan nenek, itu yang berisiko tinggi dan menyebabkan kematian," ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekda Provinsi Bali ini.
Oleh karena itu, birokrat asal Desa Pemaron, Buleleng ini kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak menularkan pada orang lain.
Hingga Senin (20/7), dari total 2.778 kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali, jumlah kumulatif pasien positif COVID-19 yang usianya 50-59 tahun sebanyak 441 orang, usia 60-69 tahun sebanyak 198 orang, usia 70-79 tahun sebanyak 63 orang, dan berusia 80-89 tahun sebanyak 15 orang. Sedangkan jumlah kumulatif pasien yang meninggal dunia karena COVID-19 di Provinsi Bali menjadi 44 orang. (DN - Ant)
"Sebagian besar yang meninggal itu juga selalu ada kormobid atau penyakit penyerta," ungkap Dewa Indra, Selasa (21/7).
Menurutnya, berdasarkan data kasus positif Covid-19 yang meninggal mayoritas berusia di atas 50 tahun, bahkan ada yang di atas 70 tahun dan juga 80 tahun.
"Memang mereka yang lansia ini tidak keluar rumah, tetapi ada anak-anak dan cucunya yang keluar rumah. Para anak muda inilah yang mengenai orang tuanya di rumah," ucapnya.
Celakanya, kaum lansia yang terinfeksi Covid-19 dapat menimbulkan dampak serius, apalagi jika memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, jantung, sakit paru-paru dan juga hipertensi.
"Sedangkan bagi yang muda-muda karena imunnya kuat, meskipun terinfeksi mereka itu tanpa gejala dan bisa sembuh. Tetapi, ketika mengenai kakek dan nenek, itu yang berisiko tinggi dan menyebabkan kematian," ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekda Provinsi Bali ini.
Oleh karena itu, birokrat asal Desa Pemaron, Buleleng ini kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak menularkan pada orang lain.
Hingga Senin (20/7), dari total 2.778 kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali, jumlah kumulatif pasien positif COVID-19 yang usianya 50-59 tahun sebanyak 441 orang, usia 60-69 tahun sebanyak 198 orang, usia 70-79 tahun sebanyak 63 orang, dan berusia 80-89 tahun sebanyak 15 orang. Sedangkan jumlah kumulatif pasien yang meninggal dunia karena COVID-19 di Provinsi Bali menjadi 44 orang. (DN - Ant)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com