Jembrana, dewatanews.com - Desa Wisata Blimbing Sari di Kabupaten
Jembrana, Bali, diresmikan menjadi kawasan desa wisata digital berbasis
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan sekaligus dinilai
berhasil menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB).
"Dalam adaptasi kebiasaan baru atau di Bali disebut dengan tatanan kehidupan Bali Era Baru, digitalisasi merupakan suatu keniscayaan dan wajib diimplementasikan di semua bidang kehidupan, termasuk sektor pariwisata yang saat ini menjadi tulang punggung perekonomian Bali," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam sambutan pada peresmian Desa Wisata Blimbing Sari di Jembrana, Rabu (22/7).
Dalam mendukung digitalisasi, ujar dia, QRIS menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor dengan skala usaha mikro hingga besar.
"Selan itu, QRIS sebagai instrumen pembayaran juga menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekosistem pendukungnya dalam tatanan kehidupan era baru karena mendukung faktor kebersihan (clean), kesehatan (health) dan keamanan (safety) yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi," ucapnya pada peresmian yang dihadiri Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya itu.
Trisno mengemukakan, digitalisasi berbasis QRIS di Desa Wisata Blimbingsari telah diterapkan untuk pembayaran mulai dari bumdes, home stay, waterboom, panti asuhan sampai dengan donasi untuk persembahan di gereja tertua di Bali.
"Kami berharap dengan peresmian ini akan semakin mendorong percepatan dan perluasan penggunaan QRIS di Bali yang saat ini telah mencapai 105.580 merchant atau meningkat 314 persen dibandingkan dengan awal tahun 2020," ujarnya.
Selain itu, selama pendemi COVID-19, yaitu sejak 6 Maret hingga 10 Juli ini, penambahan jumlah merchant QRIS di Bali meningkat hingga 60 persen. Dari angka tersebut, sebaran di Kabupaten Jembrana masih dikisaran 1,2 persen atau sebanyak 1.233 merchant.
Sebelumnya, Bank Indonesia bekerja sama dengan Bank BPD Bali dan pengelola serta Pemerintah Kabupaten Jembrana mempersiapkan Desa Wisata Blimbing Sari sebagai salah satu desa wisata yang telah berhasil dalam menerapkan Tatanan Kehidupan Era Baru yang memperhatikan protokol kesehatan seperti penggunaan masker atau faceshield, penyediaan cuci tangan dan jaga jarak.
"Desa Wisata Blimbing Sari dipilih sebagai perwakilan desa wisata yang dikelola oleh desa adat yang dinilai telah siap menerapkan protokol tata kehidupan Bali Era Baru termasuk digitalisasi dalam transaksi pembayaran sesuai SE Gubernur Bali No. 3355 Tahun 2020. Untuk itu, Desa Wisata Blimbing Sari diresmikan sebagai Kawasan Desa Wisata Digital yang Berbasis QRIS," ucap Trisno. (DN - Ant)
"Dalam adaptasi kebiasaan baru atau di Bali disebut dengan tatanan kehidupan Bali Era Baru, digitalisasi merupakan suatu keniscayaan dan wajib diimplementasikan di semua bidang kehidupan, termasuk sektor pariwisata yang saat ini menjadi tulang punggung perekonomian Bali," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam sambutan pada peresmian Desa Wisata Blimbing Sari di Jembrana, Rabu (22/7).
Dalam mendukung digitalisasi, ujar dia, QRIS menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor dengan skala usaha mikro hingga besar.
"Selan itu, QRIS sebagai instrumen pembayaran juga menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekosistem pendukungnya dalam tatanan kehidupan era baru karena mendukung faktor kebersihan (clean), kesehatan (health) dan keamanan (safety) yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi," ucapnya pada peresmian yang dihadiri Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya itu.
Trisno mengemukakan, digitalisasi berbasis QRIS di Desa Wisata Blimbingsari telah diterapkan untuk pembayaran mulai dari bumdes, home stay, waterboom, panti asuhan sampai dengan donasi untuk persembahan di gereja tertua di Bali.
"Kami berharap dengan peresmian ini akan semakin mendorong percepatan dan perluasan penggunaan QRIS di Bali yang saat ini telah mencapai 105.580 merchant atau meningkat 314 persen dibandingkan dengan awal tahun 2020," ujarnya.
Selain itu, selama pendemi COVID-19, yaitu sejak 6 Maret hingga 10 Juli ini, penambahan jumlah merchant QRIS di Bali meningkat hingga 60 persen. Dari angka tersebut, sebaran di Kabupaten Jembrana masih dikisaran 1,2 persen atau sebanyak 1.233 merchant.
Sebelumnya, Bank Indonesia bekerja sama dengan Bank BPD Bali dan pengelola serta Pemerintah Kabupaten Jembrana mempersiapkan Desa Wisata Blimbing Sari sebagai salah satu desa wisata yang telah berhasil dalam menerapkan Tatanan Kehidupan Era Baru yang memperhatikan protokol kesehatan seperti penggunaan masker atau faceshield, penyediaan cuci tangan dan jaga jarak.
"Desa Wisata Blimbing Sari dipilih sebagai perwakilan desa wisata yang dikelola oleh desa adat yang dinilai telah siap menerapkan protokol tata kehidupan Bali Era Baru termasuk digitalisasi dalam transaksi pembayaran sesuai SE Gubernur Bali No. 3355 Tahun 2020. Untuk itu, Desa Wisata Blimbing Sari diresmikan sebagai Kawasan Desa Wisata Digital yang Berbasis QRIS," ucap Trisno. (DN - Ant)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com