Buleleng, dewatanews.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng akan melakukan uji coba terhadap produk pupuk organik yang selama ini telah di produksi bersama komunitas edukasi sadar lingkungan (e-darling). Uji coba tersebut untuk membuat demplot pada lahan pertanian di desa Tukadmungga.
Untuk mewujudkan hal tersebut, DLH Buleleng akan melakukan sinergitas dengan Dinas Pertanian, Lapas Kelas IIB Singaraja, dan juga Komunitas e-Darling untuk mewujudkan pangan organik.
Sinergitas tersebut dimulai dengan melakukan pertemuan antara stakeholder terkait di Kantor Buleleng Recycle Plaza (eks kantor dinas statistik) di desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng Jumat 19 Juni 2020. Dalam pertemuan tersebut Komunitas e-Darling juga berkesempatan untuk menunjukkan proses pembuatan pupuk organik dengan ulat maggot dan proses pembuatan eco enzyme.
Usai pertemuan Kepala Dinas LH Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, S.STP., M.A.P mengatakan sumberdaya berupa pupuk kompos yang telah dibuat belum dimanfaatkan secara optimal. Sehingga dengan kerjasama ini dapat mewujudkan pangan organik.
“Nantinya kita coba dulu, melalui kerjasama dengan Lapas Kelas IIB Singaraja untuk bantuan tenaga dari warga binaannya. Begitu juga dengan komunitas e-darling untuk bersama-sama mewujudkan demplot pahan organik tersebut,” ujar Ariadi Pribadi.
Selanjutnya, Kepala Dinas Pertanian I Made Sumiarta mengungkapkan lahan dengan total luas lahan 80 are ini merupakan lahan milik Dinas Pertanian yang digunakan Lapas Kelas IIB Singaraja sebagai sarana edukasi bagi warga binaannya. Kedepan dengan sinergitas yang dilakukan ini, akan mengembangkan beragam tanaman dan ternak yang bernilai ekonomis.
Kepala Lapas Klas IIB Singaraja Mut Zaini menjelaskan warga binaan memang harus dibekali keahlian sebelum dinyatakan bebas. Sehingga dengan kerjasama antara DLH, Dinas Pertanian dan komunitas e-darling bisa memberikan wawasan lebih dalam bertani.
Tidak hanya warga binaan yang akan dilibatkan, tetapi para pegawai lapas juga akan diikutkan dalam kegiatan ini. “Sehingga kedepannya ketika warga binaan kembali ke masyarakat, kegiatan dapat dilanjutkan oleh para pegawai di lapas untuk diteruskan kepada warga binaan berikutnya,” jelas Mut Zaini.
Sementara itu, Penasehat Forum Komunitas Peduli Lingkungan e-Darling I Gede Putu Satwika Yadnya menerangkan dengan sinergitas yang dilakukan akan mempermudah pihaknya melakukan penelitian dan pengembangan pembuatan pupuk dari sampah organik. (DN - RLS)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com