Buleleng, dewatanews.com - Setelah sebelumnya sempat terkonfirmasi dengan hasil positif, empat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng akhirnya dinyatakan negatif corona usai dilakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk yang pertama. Namun hasil tersebut belum menjadi hasil dari final tes untuk pasien yang terjangkit Covid-19. Nantinya akan dilanjutkan dengan pengambilan swab untuk tes PCR yang kedua pada 3 April 2020 ini, untuk memastikan hasilnya.
Pernyataan tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST selaku Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, saat memberikan informasi terbaru terkait dengan perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, melalui teleconference bersama dengan para awak media, Jumat (3/4).
Dalam kesempatan itu, Bupati Agus Suradnyana mengatakan tes PCR ini memiliki akurasi yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan rapid test. Tes ini dilakukan dengan cara mengambil sampel dahak pasien untuk di cek di laboratorium. Namun untuk memastikan hasil akhirnya, perlu dilakukan tes PCR lagi. Jika dalam tes selanjutnya tetap dinyatakan negatif, keempat pasien tersebut dapat dipulangkan. Namun diharapkan agar tetap melakukan isolasi diri selama 7-10 hari di rumah yang bersangkutan.
“Ini memeberikan rasa lega bagi kita semua khususnya di Buleleng, walaupun belum hasil final tetapi dengan hasil PCR yang pertama ini dapat membuat kita sedikit merasa lega,” ujarnya.
Sementara, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Buleleng, masih kata Agus Suradnyana, bertambah dua orang yakni pekerja kapal pesiar dengan gejala demam serta sudah melakukan isolasi diri dan segera akan dilakukan rapid test. Penduduk yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia, pulang ke Buleleng berjumlah satu orang. Kemudian ada empat ODP yang pernah kontak erat dengan kasus konfirmasi di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri di Sukabumi. Keempat orang tersebut sudah diisolasi di SPN Singaraja.
“Sebelum pulang ke Buleleng, keempatnya sudah melakukan rapid test di Sukabumi dengan hasil negatif,” tambahnya.
Data Orang Tanpa Gejala (OTG) di Buleleng saat ini berjumlah 152 orang. OTG bertambah 22 orang yang menjalani karantina mandiri di rumah dengan rincian enam orang kontak erat dengan kasus konfirmasi di Tabanan. Empat belas orang kontak erat kasus konfirmasi di Sukabumi. Keempat belas OTG ini seluruhnya sudah menjalani rapid test dengan hasil negatif kemudian di karantina selama 14 hari di SPN Singaraja. Untuk pemantauan terhadap pelaku perjalanan wilayah terjangkit dan daerah transmisi dengan jumlah kumulatif 879 orang. 317 orang diantaranya telah berakhir masa pantaunya selama 14 hari, sedangkan tujuh orang berstatus ODP, sehingga sisa yang masih dipantau berjumlah 539 orang.
“ke 539 orang tersebut diantaranya 419 pekerja kapal pesiar, TKI lainnya 50 orang, Warga Negara Asing (WNA) 6 orang, pulang dari luar negeri 12 orang, dan orang yang datang dari transmisi lokal Indonesia berjumlah 52 orang”. tutup Agus Suradnyana.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com