Buleleng, dewatanews.com – Video perkelahian antar remaja yang terjadi di Buleleng ramai beredar di sosial media. Selain diramai disosial media, video ini juga beredar cepat melalui aplikasi chat secara personal. Beredarnya video perkelahian ini nampaknya menjadi perhatian khusus bagi Polres Buleleng. Perkelahian antar remaja yang terjadi, tergolong dalam kenakalan remaja. Polres Buleleng mengambil langkah persuasif, dengan melakukan pemanggilan kepada kedua belah pihak yang berkelahi. Selain mengundang pihak yang berkelahi Polres juga memanggil, orang yang mengunggah vidio serta seluruh teman teman kedua belah pihak yang melihat kejadian tersebut.
Pertemuan Kapolres Buleleng dilakukan hari ini Kamis (12/3) pukul 14.00 wita di ruang command center Polres Buleleng. Dalam pertemuan Kapolres Buleleng didampingi Kabag Ren Kompol I Gede Juli, Kasat Reskrim AKP Vicky bersama Penyidik, Kasat Bimmas AKP Ketut Widiasa Sangku, sedangkan anak anak didampingi orang tua dan guru perwakilan sekolah.
Dalam pertemuan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Buleleng, terungkap perkelahian tersebut berawal dari ketersinggungan saat dikantin sehingga terjadi selisih paham dan menentukan perkelahian setelah sekolah. Setelah jam pelajaran selesai, kedua anak-anak pulang kerumah dan berjanji bertemu di LC untuk berkelahi. Saat bertemu langsung terjadi perkelahian dan anak anak yang lain menonton bahkan salah satu dari anak anak yang hadir merekam dengan handphone. Setelah dipisahkan kedua anak-anak yang bermasalah kembali kerumah sedangkan yang membuat vidio langsung mengirimkan hasil rekamannya kepada rekan rekan yang ada di tempat kejadian.
“Ini adalah langkah persuasif yang kami lakukan untuk menanggulangi kenakalan remaja yang terjadi di Buleleng. Perkelahian antar remaja, tergolong dalam kenakalan remaja, dan harus mendapatkan perhatian khusus, karena remaja-remaja ini, akan menjadi harapan kita semua kedepannya untuk membangun daerah dan negara ini” ungkapnya.
Penekanan khusus juga dilakukan oleh Kapolres Buleleng kepada orang tua yang hadir, tanggung jawab terhadap anak dalam menempuh pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah tapi tanggung jawab semua.
“Bagaimana menjadikan anak anak untuk dapat bertingkah laku yang baik, bertutur kata yang baik dan berpikir untuk masa depan yang baik. Dan ini kejadian yang terakhir dan jangan pernah ada lagi, mari jaga nama Buleleng, ini tanggung jawab bersama”imbuhnya.
Diakhir pertemuan anak-anak yang terlibat dalam perkelahian ini, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi dan mengaku kapok telah berbuat kesalahan. (DN - KOP)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com