Denpasar, dewatanews.com - Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan keterangan perss nya pada Sabtu (21/3) sore terkait perkembangan Covid-19 di Provinsi Bali.
Disampaikan Sekda Dewa Indra, Perkembangan kasus Covid-19 di Bali sampai Sabtu (21/3), kasus pasien dalam pengawasan (PDP) yang ditangani berjumlah 95 orang ditambah 5 orang (melapor ke RS dan sudah mendapat perawatan sesuai prosedur penanganan).
Sampel yang sudah keluar dari hasil uji laboratorium sebanyak 71, 68 orang dinyatakan negatif dan sudah keluar dari rumah sakit, dan tiga (3) orang positif tersebut adalah klarifikasi dari pernyataan sebelumnya.
Dewa Made Indra mengklarifikasi jumlah positif Covid-19 di Bali yang diumumkan sebelumnya berjumlah 4 orang (2 WNA dan 2 WNI), menjadi 3 orang positif Covid-19 (2 WNA sudah meninggal dan 1 WNI masih dalam perawatan).
"Dua (2) orang sudah meninggal yakni WNA, satu orang sudah di kremasi dan satu orang lagi jenasah masih di Rumah Sakit, dan saat ini pihak rumah sakit dan Pemerintah sedang melakukan koordinasi dengan pihak Konsulat Jenderal Negara WNA dan pihak keluarganya tersebut untuk mendapat kesepakatan penanganan jenasah selanjutnya," jelasnya.
Sementara 1 (satu) orang positif Covid-19 (dari data sebelumnya 4 orang) merupakan seseorang yang sebelumnya sempat bertugas di Bali, dan saat ini sudah kembali ke daerahnya. Yang bersangkutan mengalami gejala demam dan memeriksakan diri di rumah sakit tempat tinggalnya (daerahnya), sehingga dari hasil swab yang didapat positif maka masuk ke daftar kasus Covid-19 di daerahnya.
"Sample yang belum keluar sebanyak dua puluh empat (24) orang menunggu uji laboratorium dan masih dirawat di Rumah Sakit, jika hasil laboratorium keluar dan dinyatakan negatif, maka mereka akan diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit," terangnya.
Terkait pasien positif Covid-19 (WNA) diterangkan bahwa yang bersangkutan pada waktu kejadian menaiki kendaraan dan berhenti dipinggir jalan, kemudian diantar ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan dengan hasil awal pasien menderita sakit jantung.
"Selain melakukan pemeriksaan terhadap riwayat sakit pasien, Tim dokter juga melakukan test berkelanjutan, samplenya diambil dan diuji laboratorium dengan hasil positif Covid-19," tambahnya.
Perkembangan dari penelusuran yang sempat kontak dekat dengan pasien Covid-19 WNA meninggal ini, maka didapat sebanyak 199 orang (pada tanggal 20 Maret), dan jumlah tersebut bertambah 18 orang (pada tanggal 21 Maret) sehingga total jumlah kontak yang pernah dekat dengan pasien positif Covid-19 (WNA) menjadi 217 orang, dan saat ini Tim Dinas Kesehatan terus melakukan pemantauan berkelanjutan kepada orang orang hasil penelusuran tersebut.
"Bekerjasama dengan pihak Tim Dinas Kesehatan dari Kabupaten juga sudah melakukan komunikasi, edukasi dan isolasi sekaligus karantika dirumah masing masing dan mengikuti protokol isolasi diri," imbuhnya.
Ditambahkan, Tim Satgas Covid-19 Provinsi Bali juga sudah bersurat kepada Kodam IX-Udayana, Polda Bali dan KOREM 163 Wirasatya serta Kabupaten/ Kota se-Bali untuk mengaktivasi seluruh desa untuk aktif terlibat memberikan edukasi dan koordinasi kepada masyarakatnya untuk turut melindungi diri dan melakukan upaya-upaya pencegahan penularan Covid-19 di daerahnya masing-masing yang dimulai dari lingkungan rumahnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.
"Satgas Covid-19 juga sudah bersurat kepada Majelis Desa Adat (MDA) dan Bendesa Adat se-Bali untuk melakukan disinfeksi massal serentak pada hari pengerepukan Nyepi (24 Maret mendatang) tepat pada sore hari, sekaligus menghimbau untuk turut mengaktivasi posko penanganan virus corona di Desanya masing-masing," jelasnya.
Selanjutnya dikatakan Dewa Indra, Tim Satgas Covid-19 juga menyiapkan tempat karantika bagi warga migran (tenaga kerja luar Bali yang kembali ke daerahnya) terutama yg berasal dari negara yang terjangkit, dan Bali berupaya menyiapkan tempat karantina di UPT Balai Pelatihan Kesehatan Masyarakat Provinsi Bali, selain juga diberlakukan jalur khusus domestik di Bandara Ngurah Rai bagi PMI dan pelaut-pelaut yang pulang dari luar negeri.
Sekda Dewa Indra juga menghimbau agar semua pihak tidak menyebarkan berita yang tidak jelas asal usulnya yang datang dari sumber tidak resmi, agar tidak membuat panik banyak orang dan mengganggu ketenangan masyarakat luas.
"Semua pihak diharapkan berkontribusi untuk mengikuti arahan Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk belajar, bekerja dan melakukan aktivitas dari rumah saja, serta mengurangi aktivitas diluar rumah, hal ini sebagai salah satu upaya untuk memotong penyebaran virus Covid-19," harapnya.
Dengan sikap tenang dan melaksanakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sekaligus dengan menjaga kebugaran tubuh, niscaya kita semua akan mampu melewati serangan virus corona ini.
"Rapid test bukan saja menjadi kepentingan masyarakat namun juga menjadi kepentingan Pemerintah Provinsi Bali untuk Satgas dalam penanganan virus corona, Tim sedang bekerja terus mencari alat pendukungnya yang berfungsi untuk melakukan rapid test, dan hingga saat ini belum ada di Indonesia," pungkasnya.
Pihaknya sudah bekerjasama dan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat baik BNPB dan Kementerian Kesehatan RI, dan sedang berupaya menghubungi dan mencari penyaluran alat melalui distributor yang menyalurkan alat kesehatan ataupun farmasi dan agen untuk mendapatkan alat tersebut, termasuk pengadaan APD.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com