Buleleng, dewatanews.com - Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST mengambil kebijakan untuk memindahkan tempat penanganan pasien suspect virus Covid-19 ke Rumah Sakit Pratama Giri Emas. Keputusan ini diambil untuk memberikan kenyamanan dan meminimalisir penularan pandemi tersebut kepada pasien dan pengunjung yang ada di RSUD Buleleng.
Hal ini diputuskan saat Pemkab Buleleng menggelar rapat bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Buleleng di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Sabtu (14/3) malam. Rapat ini juga dihadiri Anggota DPRD Buleleng, pimpinan OPD, Polres Buleleng, Camat, hingga dokter dari RSUD Buleleng.
Keputusan pemindahan penanganan virus Covid-19 yang lebih dikenal dengan corona ini, sudah disepakati bersama. Rumah Sakit (RS) Pratama Giri Emas yang terletak di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan ini akan diproyeksikan menjadi RS khusus penanganan virus Covid-19 atau corona. Dengan demikian, RS Pratama Giri Emas akan menjadi Rumah Sakit isolasi sementara sampai virus corona ini mereda.
Selain itu, Bupati Suradnyana mengatakan, dalam rapat tersebut juga diputuskan beberapa langkah pencegahan penyebaran pandemi yang akan dilakukan Pemkab Buleleng seperti melakukan penyemprotan disinfektan secara massif, mensosialisasikan pemakaian hand sanitizer dan pemakaian masker.
“Mulai hari minggu kami akan lakukan penyemprotan disinfektan di kantor pemerintahan, ruang publik, tempat wisata, dan tempat yang kemungkinan ada penyebaran virus ini,” tuturnya.
Penunjukan RS Pratama Giri Emas sebagai rumah sakit Isolasi yang khusus menangani pasien suspect ataupun yang telah positif terpapar virus Corona, diambil mengingat aktivitas di RSUD Buleleng yang lumayan padat. Sehingga ditakutkan penyebaran virus akan berdampak kepada pasien dan pengunjung yang lain.
“Keputusan ini juga sudah mendapatkan ijin dari bapak Gubernur, kami juga tidak mau setelah ada kasus baru kita kelabakan. Lebih baik kita siapkan dari sekarang," jelasnya.
Ia menambahkan, upaya ini dilakukan untuk mengatasi penularan virus corona. Suradnyana menegaskan, jika tim medis sudah siap untuk menerima pasien suspect maupun positif Corona.
“Tenaga medis kita sudah ada yang mengikuti pelatihan penanganan pasien positif corona beberapa waktu lalu,” bebernya.
Suradnyana menugaskan Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra Sp.OG bersama tim medis melakukan peninjauan ke RS Pratama Giri Emas. Termasuk memastikan segala kelengkapan sarana dan prasarana yang akan dibutuhkan.
“Kita akan siapkan segalanya seperti Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan sebanyak 10-20 biji, ini harganya bisa Rp 950 ribu per biji. Kami sudah sampaikan ke Ketua DPRD Buleleng, kalau memang membutuhkan alat pelindung diri, mungkin kami akan geser anggarannya tentu sesuai dengan mekanisme, untuk biaya penanaganan masalah ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG mengatakan, sudah menentukan alur pelayanan pasien yang dicurigai terpapar virus corona. Ia menuturkan, untuk poliklinik akan ditutup sementara, namun jika ada pasien yang dicurigai terpapar virus corona akan langsung dibawa ke UGD dan dilakukan screaning.
“Kami akan siapkan semuanya mulai dari APD dan tenaga medisnya. Untuk ruang isolasi kami sudah siapkan ruangan yang bertekanan negatif, oksigen sentral dan yang lainnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk sarana penunjang lainnya seperti ambulance sudah disiapkan sesuai prosedur. Wabup Sutjidra mengatakan, mulai hari senin RS Pratama Giri Emas akan disterilkan dan tidak menerima pasien.
“Kami ingin segera RS Pratama dioperasikan, sehingga jika ada pasien yang dicurigai akan segera ditangani dengan maksimal,” imbuhnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com