Buleleng, Dewata News. Com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng secara serius untuk mengembangkan potensi peternakan Khususnya hewan sapi bali dengan program triple Helix. Hal ini terlihat saat Central Queensland University (CQU) Australia, serta Direktorat Pangan dan Pertanian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melakukan Audiensi dengan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST beserta Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sitjidra, Sp.OG, senin (2/3).
Keseriusan ini muncul setelah beberapa hari yang lalu Pemkab Buleleng, Undiksha Singaraja melaksanakan pertemuan dengan Central Queensland University (CQU) Australia, Trade and Investment Queensland (TIQ) Australia serta Direktorat Pangan dan Pertanian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), di Kantor Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas RI.
Program triple helix ini merupakan program yang melibatkan tiga pemangku kepentingan antara lain dari pemkab Buleleng, Universitas dan pelaku industri." Ini merupakan program yang sangat bagus dibidang pegembangan Potensi di Buleleng khususnya pengembangan Peternakan Sapi bali maupun sapi Australia,"kata Ir. Made Sumiarta yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Buleleng.
Made Sumiarta mengatakan Setelah melaksanakan pertemuan di Bapenas beberapa hari yang lalu, hari ini pihaknya langsung melaksanakan diskusi terkait dengan pengembangan sapi bali dan sapi australia," dengan adanya program triple helix ini, tidak menutup kemungkinan bagi Undiksha Singaraja untuk terlibat langsung, selain itu juga Undiksha Singaraja akan membuka Program Studi (Prodi) baru yakni Prodi Peternakan," tuturnya.
Menurut Made Sumiarta, Dinas Pertanian Buleleng Sudah mempersiapkan apa yang diperlukan nantinya dalam program triple helix, salah satunya lokasi lahan yang sesuai dengan agro ekosistem khususnya di pengembangan sapi. "Di Buleleng ada lokasi yang cocok untuk pengembangan sapi penghasil daging maupun sapi penghasil susu, lokasinya itu ada di Desa Munduk untuk pengembangan susu sapi dan juga di Kecamatan Gerokgak untuk pengembangan daging sapi," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Buleleng sangat mendukung program triple helix untuk pengembangan peternakan sapi bali dan sapi australia. Hanya saja, Bupati Suradnyana lebih menekankan bagaimana skema untuk pengembangan peternakan sapi bali maupun sapi australia." Tentukan dulu skemanya seperti apa, untuk masalah lokasi pengembangannya bisa ditinjau terlebih dulu," ucapnya.
Lebih lanjut, Bupati Suradnyana menjelaskan untuk pengembangan sapi bali dan sapi australia di Buleleng memiliki lahan yang cukup memadai sesuai dengan keperluan dan kondisinya." Kalau mengembangkan sapi perah australia ada lahan yang cukup dingin sedangkan untuk pengembangan sapi bali bisa dilaksanakan di Kecamatan Gerokgak dengan temperatur mencapai 32 derajat celsius," tambahnya.
Usai bertatap muka dengan Bupati Suradnyana, Professor Hendrik Halim selaku Associate Vice-Chancelor CQU Australia menjelaskan kerjasama yang dilaksanakan paling lama lima sampai enam tahun, pada tahun pertama akan ada S1 dan juga S3 dibidang Agro Tehnologi.
Ditanya mengenai perkembangan industri sapi di Buleleng itu dinamakan program triple helix yang bekerja sama antara Pemkab Buleleng, Akademi dan juga indistri." Program triple helix merupakan kerjasama antara pihak pemerintah, universitas ataupun akademian dan juga pelaku industri untuk pengembangan peternakan sapi," pungkasnya. (DN - RLS)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com