Jakarta, dewatanews.com - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali saat ini mengkampanyekan pelestarian tenun lokal Bali. Mengingat tenun lokal Bali yang merupakan warisan nenek moyang dimana saat ini telah diserang oleh teknologi printing yang membuat tenun asli bersaing ketat dipasaran dengan tenun printing.
Hal tersebut menimbulkan berbagai dampak, salah satunya adalah banyaknya penenun Bali yang beralih pekerjaan menjadi pegawai pada tenun printing, atau banyaknya penjual yang lebih memilih menjual tenun printing, karena harga lebih murah dibandingkan menjual tenun asli yang harganya lebih mahal.
Hal itu disampaikan Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Koster saat menghadiri Peresmian dan Pembukaan the 17th INDOCRAFT 2020 di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center, Rabu (11/3).
Jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, maka Ny. Putri Koster khawatir tenun Bali akan punah. Untuk itu, ia berharap, dengan pameran tersebut Pemprov Bali bisa mensosialisasikan keberadaan dan kualitas tenun Bali. Di samping itu, pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi di Bali agar masyarakat semakin sadar untuk memilih barang yang memiliki warisan budaya yang adiluhung.
"Untuk itu, diharapkan para UMKM dapat terus menggali potensinya dan mengambangkan warisan budaya yang adiluhung sehingga tetap lestari," ujarnya.
Pemeran INDOCRAFT ke-17 dibuka resmi oleh Menteri Koperasi UMKM Teten Masduki. Ia menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia akan terus mendorong UMKM untuk tetap bergairah dalam meningkatkan produksi kerajinan. Sehingga dengan adanya gaya baru dalam perindustrian dengan tetap melestarikan budaya yang sudah ada, maka diharapkan akan dapat menarik minat masyarakat untuk tetap memilih produk-produk UMKM.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Menteri Koperasi & UMKM Teten Masduki, Ketua Dekranasda DKI Jakarta Ny Fery Farhati Baswedan, Amasador Venezuela, Kadin Indonesia dan undangan lain yang terkait.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com