Buleleng, Dewata News. Com – Tahanan pendamping (tamping) di Lapas Singaraja, terus diberikan pelatihan. Kali ini sejumlah tamping diajarkan bercocok tanam. Komoditi yang dikembangkan salah satunya adalah jagung. Sejak dua buloan lalu, para tamping itu mulai bercocok tanam jagung. Tahap awal varietas yang dikembangkan oleh tamping jenis jagung hibrida bisi dua. Lahan yang ditanam memiliki luas 89 are, yang terletak di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Buleleng. Total ada tiga orang tahanan pendamping yang dilatih bertani jagung.
Kepala Lapas Singaraja Mut Zaini mengatakan, program bercocok tanam itu merupakan program yang baru bagi para tamping. Hasil cocok tanam itu bahkan telah dipanen, pada Rabu (26/2).
“Sebelumnya hanya beternak itik dan budi daya ikan saja, dua bulan terakhir, kami coba lakukan kegiatan bercocok tanam. Ternak dan budi daya tetap jalan,” kata Zaini.
Walau baru tahap awal, ternyata para tamping berhasil mengembangkan produk pertanian jagung hibrida. Para tamping bahkan mengusulkan program ternak sapi, untuk memanfaatkan tanaman jagung digunakan untuk pakan ternak.
Selanjutnya Zaini mengatakan, tiga tamping yang menjalani program pembinaan di BPP Buleleng, telah menjalani proses yang panjang dan ketat. Mereka harus melewati minimal sepertiga dari masa pidana dan tak pernah melanggar tata tertib. Mereka tak boleh tersangkut dalam tindak pidana narkotika, korupsi, penipuan, penggelapan, maupun kasus pidana berat lainnya seperti terorisme dan kejahatan HAM.
“Mereka juga bukan residivis. Selain itu harus dapat rekomendasi dari TPP (Tim Pengamat Pemasyarakatan, Red),”tegas Zaini.
Panen perdana ini juga dilakukan bersama dengan Kabid Pembinaan dan Bimbingan Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Bali, Nyoman Mudana dan mengapresiasi program tersebut. “Ini sebenarnya program baru dalam proses pembinaan. Kami harap ini juga bisa diadopsi di tempat lain,”ungkapnya. (DN - KOP)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com