Gianyar, Dewata News. Com - Merebaknya pemberitaan kasus virus Corona, kini akhirnya berdampak pada beberapa obyek pariwisata di Gianyar.
Salah satunya, kawasan Ceking Tegallalang, kunjungan pariwisata khususnya wisatawan asal china, kini mulai menurun.
Hanya saja , diakhir bulan ini masih terdapat beberapa wisatawan yang diduga masa kunjungan masih di Bali dan belum balik ke negaranya.
Seperti di Obyek Wisata Uma Ceking, memang tampak ada beberapa pengunjung asal Negara China, namun tidak terlalu banyak. I Wayan Darsana, pengelola obyek wisata Uma Ceking, mengaku masih melayani dan menerima kunjungan wisatawan asal China sampai akhir bulan. "ini masih ada yang berkunjung hanya sampai akhir bulan ini saja", ungkapnya.
Tanda-tanda semakin sepinya wisatawan China ini di tandai dengan belum masuknya booking atau permintaan wisatawan yang akan berkunjung pada bulan depan.
Isu Virus Corona ini memang diniali sangat meresahkan, khususnya pelaku wisata. Pihaknya berharap instansi terkait bisa segera melakukan antisipasi, terutama pencegahan virus Corona masuk ke wilayah Bali.
"saya berharap pihak terkait bisa segera melakukan pencegahan, bagaimanapun caranya", imbuhnya.
Jika ini bisa dilakukan pihaknya meyakini bali masih menjadi primadona wisatawan asal China, sebaliknya jika isu ini tetap dibiarkan akan berdampak buruk pada pariwisata di Bali umumnya.
Senada dengan I Wayan Darsana , I Made Rindu, yang juga menjadi anggota pengelola Obyek Wisata Ceking, mengaku sudah hampir sepuluh hari merasakan dampak dari pemberitaan Virus Corona ini.
Bahkan yang sebelumnya diramaikan kunjungan wisawan asal China kini malah sebaliknya dan sangat jarang, " sudah sepuluh hari kunjungan wisatawan asal China menurun", paparnya.
Berharap kedepan kondisi ini akan dapat diantisipasi hingga kunjungan kembali normal. (Dan - CiN)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com