Buleleng, Dewata News. Com — Unik dan inovatif, sebagai dua kata yang menggambarkan kiprah para pemuda di Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng melalui keberadaan Bank Sampah Kalibukbuk Bersih (Kaliber). Mereka mendirikan tempat les tari, dengan iuran yang tak menggunakan uang, tapi sampah.
Les tari ini ini diperuntukkan bagi anak-anak diwilayah setempat. Dengan membayar iuran pakai sampah ini, diharapkan anak-anak menjadi terbiasa memilah sampah di rumahnya masing masing. Kemudian, sampah yang mempunyai nilai ekonomi dikumpulkan dan dipakai untuk membayar biaya iuran. Cara inovatif ini juga untuk mendukung program yang digulirkan Pemerintah Provinsi Bali melalui Pergub no 97 tahun 2018 sekaligus melestarikan budaya, seperti diakui Direktur Bank Sampah Kaliber Desa Kalibukbuk, Ketut Budiasa.
”Setelah les tukar sampah, yang paling anyar program kami, adalah les tari dengan menukar sampah. Konsepnya sama dengan menukarkan sampah. Harapannya anak-anak terbiasa untuk melatih diri dengan kebiasaan memilah sampah. Mereka diajar oleh relawan professional kami,” ujar Dirkaliber Ketut Budiasa, Sabtu (02/11).
Bank sampah Kaliber yang ditekuni dan dikelola sejak tahun 2017, menurut Ketut Budiasa, bekerja sama dengan bank sampah e-darling , tetap eksis, bahkan mengalami perkembangan signifikan ditunjang dengan beragam inovasi telah mampu menarik dan menggugah anak anak sekolah dalam wilayah Desa Kalibukbuk untuk semangat mengumpulkan sampah non-organik ditukar dengan kegiatan les mata pelajaran dan les menari.
Melalui upaya semacam itu diakui, Ketut Budiasa berharap perlahan, namun pasti mampu mengurangi tumpukan sampah di Desa Kalibukbuk sebagai kawasan wisata. Bahkan, dari kegiatan les tukar sampah dengan nasabah khusus anak anak sekolah dari tingkat SD-SMP ke depan akan dikembangkan lagi dalam bentuk atraksi seni lain dalam bentuk dolanan tentang sampah.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng, Arsiton Adi Pamungkas mengapresiasi pola pengelolaan pemilahan sampah yang dilakukan Bank Sampah Kaliber Desa Kalibukbuk secara mandiri, dengan nasabah selain warga masyarakat, juga anak anak sekolah. Melalui cara cara seperti ini diharapkan bisa membantu pemerintah dalam mengurangi tumpukan sampah an organik berbahan plastik dan sejenisnya.
”Perkembangannya luar biasa, hal semacam ini kami akan support. Dengan keterbatasan pemerintah, kami akan arahkan dana-dana CSR maupun donator yang sifatnya tidak mengikat untuk membantu kiprah Bank Kaliber”, jelas Ariston Adi Pamungkas.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng Arsiton Adi Pamungkas juga menyimak, ke depan berharap banyak lagi tumbuh dan berkembang bank bank sampah di Kabupaten Buleleng untuk mendukung pelaksanaan pengelolaan sampah non-organik di wilayah masing-masing. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com