Hari Ini, Desa Adat Banyuning Laksanakan Penyepian Desa

Buleleng, Dewata News. Com — Pelaksanakan Penyepian Desa atau Nyepi Desa yang dilaksanakan Desa Adat Banyuning pada Tilem Kapat adalah merupakan rangkaian kegiatan upacara upakara pecaruan desa yang dilaksanakan Senin (28/10).

Penyepian yang dilaksanakan hari  Selasa (29/10) juga dalam rangkaian pelaksanaan Upacara Ngusaba Desa yang jatuh pada Purnama Kelima, tepatnya Selasa (12/11) mendatang. Untuk penyepian pada Tilem Kapat ini, tiga banjar adat yang ada di Desa Adat Banyuning, yakni Banjar Adat Banyuning Utara, Banjar Adat Banyuning Barat dan Banjar Adat Banyuning Tengah melaksanakan catur berata penyepian, dengan tidak melakukan aktifitas seperti biasanya, serta menjalankan amati geni (tidak menyalakan api), amati lelungaan (tidak bepergian), amati lelanguan (tidak menikmati hiburan) dan amati karya (tidak bekerja).

Ketua Parisada Hindhu Darma Indonesia (PHDI) Kelurahan Banyuning yang juga dosen STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Komang Suardika M.Fil mengatakan, dipilihnya Tilem Kapat dalam pecaruan ini, karena sudah mentradisi di samping ada petunjuk atau pakeling.

”Yang ada di Banyuning itu menurut tradisi itu adalah kapat, tilem kapat. Nah kenapa kapat? Itu satu dari purwa dresta, memang dari dulu sudah ketemu seperti itu, dari leluhur-leluhur kita. Kemudian yang kedua itu ada petunjuk, ada pakeling bahwa kapat itu dilaksanakan karena berhubungan dengan ngusaba desa, tidak pecaruan nunggil tidak pecaruan berdiri sendiri”, ucapnya.

Desa Adat Banyuning  merupakan salah satu desa adat di Kabupaten Buleleng yang menggelar dua kali penyepian, di samping Hari Raya Nyepi nasional menyambut Tahun Baru Caka. Dalam sipeng yang dilaksanakan hari Selasa ini, meski ruas jalan Gempol Banyuning yang menjadi lintasan kendaraan tetap dibuka untuk umum, namun suasana nyepi sangat terlihat. 

Selain itu juga aktifitas perkantoran, baik negeri maupun swasta yang ada di wilayah Desa Banyuning ditutup atau diliburkan selama sehari. (DN ~ TiR).—