Buleleng, Dewata News. Com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Buleleng terus gencarkan sosialisasi ke masing-masing OPD lingkup Pemkab Buleleng.
"Ditengah-tengah pelaksanaan sosialisasi tentang peredaran, pelaksanaan, dan bahaya narkotika serta proses rehabilitasi, juga dilakukan tes urin untuk memastikan, bahwa target tidak terlibat dalam pembuatan barang haram tersebut",
,ujar Kepala BNN Kabupaten Buleleng AKBP Made Astawa, SH di Singaraja, Rabu (30/10).
Karena, menurut AKBP Astawa, disinyalir peredaran narkotika di Buleleng saat ini telah memprihatinkan hingga menyasar masyarakat ke pelosok-pelosok desa, maka dibutuhkan pengawasan mulai dari tingkat bawah hingga tingkat pejabat.
Kepala BNN Kabupaten Buleleng, AKBP Made Astawa juga menjelaskan, obat bius yang diperlukan untuk menyelamatkan anak bangsa.
"Tingginya kasus narkotika di Buleleng mendasari BNN Kabupaten Buleleng terus gencarkan kegiatan, demi kemajuan, agar dapat dikembangkan dengan modus menyasar generasi muda", jelasnya.
Mengenai masalah narkoba di Bali, menurut AKBP Made Astawa, Buleleng membahas rangking dua Badung, hal itu telah menjadi bahaya bagi masyarakat Buleleng.
Menurut Kepala BNN Kabupaten Buleleng, ini, bahwa pencegahan lebih baik dari pada merehabilitasi mereka yang telah membantu narkotika.
Karena, lanjut Kepala BNN Kabupaten Buleleng ini, harus ada kecanduan akan diperlukan waktu dan biaya serta proses panjang yang harus dilalui untuk disetujui pecandu benar-benar terbebas dari barang haram tersebut.
“Yang pertama yang harus terlebih dahulu lapor, baik menguasai, baik yang dimiliki ke BNN. Kemudian, di BNN yang harus tes urine juga,” ucapnya.
Kunjungi rehabilitas bagi pecandu narkotika di Buleleng, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Buleleng saat ini tengah diminta 66 orang.
Mengingat Kabupaten Buleleng belum memiliki Klinik Pratama khusus untuk menangani kasus rehabilitasi, dalam pelaksanaannya BNNK Buleleng telah menjalin kerjasama dengan BNNK Badung dan Bangli. (DN - TiR).--
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com