Denpasar, Dewata News. Com - Program Pascasarjana Universitas Ngurah Rai (PPs-UNR) sangat mendukung program Gubernur Bali tentang pengurangan timbulan sampah plastik sekali pakai dengan mengadakan agenda 'resik' sampah, jalan santai dan temu akrab Catur Civitas Akademika (Mahasiswa, alumni, dosen dan tenaga kependidikan), pada Minggu (22/9).
Direktur PPs UNR Dr. Luh Nila Winarni, SH., MH., saat melepas 500 peserta di kampus setempat mengungkapkan, selain mendukung program Gubernur Bali, kegiatan ini juga memperingati Hari Kebersihan Dunia 2019.
"Pada saat jalan sehat, peserta diwajibkan memungut sampah di lingkungan Penatih, Denpasar Timur, kemudian dikumpulkan dan dibuang pada tempatnya," terangnya.
Kemudian, yang menarik dari kegiatan 'resik' sampah ini juga wajib dilaporkan ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII.
"Kegiatan ini tidak main-main karena diaporkan ke LLDikti, mulai dari video, jumlah peserta dan volume sampah yang dikumpulkan," jelas Nila didampingi Sekertaris Direktur Dr. Nyoman Diah Utari Dewi, A.Par., MAP., Kaprodi MIA Dr. IA Sri Widnyani, S.Sos., MAP dan Kaprodi MIH Dr. Cokorde Istri Dian Laksmi Dewi, SHM, MH.
Nila melanjutkan, pihaknya tidak kali ini saja melakukan kegiatan bersih dan pelestarian lingkungan, melainkan sudah menjadi agenda rutin. Terakhir dilakukan di Pantai Kedonganan, Badung dan Lembeng, Gianyar.
Bali, kata Nila, adalah pulau pariwisata berbasis budaya dan lingkungan, sehingga kelangsungan pariwisata sangat bergantung pada kelestarian alamnya.
Mengenai keterlibatan alumni, ia menilai sangat penting karena mereka bagian dari catur civitas akademika yang berperan menjaga kualitas almamater meski pun mereka sudah meninggalkan bangku kuliah.
"Yang ingin kami tekankan juga adalah interaksi sosial antar catur civitas dan masyarakat sekitar kampus," tambahnya. (DN - Bdi)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com