Jembrana, Dewata News. Com - Masa orientasi studi mahasiswa baru atau OMSB identik dengan berbagai pengenalan terhadap lingkungan kampus dan juga pembekalan materi.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Dandim 1617/Jembrana Letkol Kavaleri Djefri Marsono Hanok dengan memberikan materi bela begara utamanya terkait pengenalan hukum dan hak asasi manusia serta sosialisasi Pendidikan Pendahuluan Bela Negara atau PPBN dalam kegiatan Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) Program Sarjana dan Diploma Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Politik dan Sosial, Fakultas MIPA serta Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Tahun Anggaran 2019/2020.
Kegiatan pembekalan tersebut dilaksanakan Sabtu (07/09) pagi bertempat di Lantai II Gedung Kesenian, DR. Ir. Soekarno, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana.
Di hadapan 200 orang mahasiswa dan mahasiswi peserta OSMB Dandim memaparkan tentang prinsip dasar bela negara, penyuluhan hukum dan HAM serta PPBN dan berbagai metode dalam mewujudkan seorang pemimpin di kalangan pemuda.
Secara gamblang Dandim berbicara tentang arah bela negara yaitu untuk menjadikan generasi muda peka terhadap disintegrasi dan usaha menjamin kepentingan nasional di ranah global.
"ini semua dihadapkan dengan kondisi bangsa saat ini yang mengalami berbagai krisis multi dimensi, sehingga harus ada tindakan nyata guna mencegah terjadinya disintegrasi bangsa", jelas Dandim.
Pada kesempatan tersebut Dandim juga menjelaskan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, khususnya pasal 9 yang menyatakan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
Dalam pelaksanaan pertahanan negara tugas dan fungsi TNI yaitu meneggakan kedaulatan NKRI menjaga keutuhan Bangsa Indonesia dan menjaga keselamatan seluruh tumpah darah Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI 1945, yang semua itu merupakan tugas pokok dari TNI.
Disintegrasi bangsa menjadi ancaman karena sifat egoisme, primordialisme dan fanatisme yang berlebihan yang seharusnya tidak berkembang di masyarakat.
“Ingat Negara Republik Indonesia memiliki keragaman budaya dan suku, agama, bahasa dan adat budaya. Pluralisme adalah nafas kehidupan yang telah mendarah daging, jangan karena ego sektoral nafas kita terkoyak", jelas Dandim.
Lanjut Letkol Djefri, merekatkan perbedaan, menolak perpecahan, kita semua satu, inilah slogan yang ingin saya tanamkan pada kita semua dalam kesempatan kali ini.
Di akhir sesi paparan Dandim mengajak para mahasiswa dan mahasiswi untuk selalu berpikir positif, kritis dan melakukan hal yang produktif namun tidak mudah terprovokasi.
"Mahasiswa adalah insan yang berpendidikan dan berintegritas jangan mudah terhasut dengan informasi hoaks dan perpecahan", tegas Dandim.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com