Denpasar, Dewata News. Com - Lembaga Pendidikan Collingwood dari Inggris bekerjasama dengan Dapoer Dongeng Noesantara mengadakan Smashed Project. Program ini untuk membangun Life Skills dalam menghadapi persoalan remaja dimasa kini.
"Apalagi program ini juga mengarah pada kreatif edukatif yang bisa membantu dan bisa mendampingi remaja menghadapi tantangan tentang bullying, penyebaran berita palsu dan bahaya minum minuman beralkohol di bawah umur," ujar Produser-Kurator Program dari SMASHED Project, Yudhi Soerjoatmodjo, Selasa (20/8) di SMPN 3 Denpasar.
Dikatakan, Smashed Project hadir untuk memberikan sejumlah life skills praktis untuk menyelesaikan berbagai kebingungan, kecemasan dan konflik yang dihadapi oleh remaja saat ini. Pelaksanaan Smashed Project di Bali adalah upaya melanjutkan keberhasilan pelaksanaan program yang sudah berlangsung sejak tahun 2017 sampai 2018, dan kembali dilanjutkan di tahun 2019.
"Bahkan program ini dirasakan sudah menunjukkan perubahan positif pada 5,860 siswa kelas 7 dan kelas 8 untuk ditingkat SMP Negeri dan Swasta dan Madrasah di Jabodetabek. Karena bertujuan untuk membangun ketrampilan hidup atau life skills dalam menghadapi persoalan remaja dimasa kini," terangnya.
Lebih jauhnya, para siswa SMPN 3 Denpasar juga diajak untuk menyaksikan pertunjukkan teater adalah untuk memberikan pengalaman belajar. Selain itu, aktivitas workshop juga menjadi bagian penting dari pengalaman belajar.
"Apalagi dari pertunjukkan teater dan workshop bisa memberikan transisi dari pola pembelajaran untuk menghidari para siswa agar tidak terjerumus pada pengaruh negatif seperti bullying, penyebaran berita palsu dan bahaya minum minuman beralkohol di bawah umur," imbuhnya.
Sementara dari Kepala SMPN 3 Denpasar, I Wayan Murdana, S.pd, M.Psi terkait pelaksanaan smashed projeck yang dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan Collingwood dari Inggris bekerjasama dengan Dapoer Dongeng Noesantara tentu banyak nilai positif yang bisa di dapat oleh para siswa SNPN 3 Denpasar.
Bahkan para siswa lebih dikenalkan tentang apa itu Smashed Projeck. Dengan melihat perkembangan anak-anak, khususnya anak SMP yang kisaran usianya dari 12-15 tahun bisa mendaptkan pemahaman langsung mengenai bahaya bullying, penyebaran berita palsu dan bahaya minum minuman beralkohol di bawah umur," imbuhnya.
Wayan Murdana menambahkan, dengan diberikan pemahaman seperti ini, maka para siswa SMPN 3 Denpasar kedepanya bisa menjadi anak yang lebih baik terutama dalam penerapan pendidikan karater.
"Selama ini pemerintah juga telah mencanangkan SDM yang berkarakter. Karena dengan pendidikan karakter tersebut akan lebih mudah memahami prilaku, karakter dan sifat siswa dalam menjalani berbagai aktivitas tidak hanya di sekolah, namum di lingkungan tempat mereka tinggal juga," tambahnya. (DN - BdI)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com