Buleleng, Dewata News. Com - Bertepatan dengan Hari Idul Adha, Minggu (11/08) yang merupakan ibadah kurban hukumnya sunah muakad (sangat dianjurkan) bagi orang yang mampu secara materi, Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.I.K, MH menyerahkan 3 ekor sapi dan 3 ekor kambing untuk kurban.
Seperti diisyaratkan oleh Rasulullah, “barang siapa memiliki kelapangan keuangan, lalu ia tidak berkurban, maka janganlah ia datang ketempat shalat kami, “ (HR Ahmad). Menurut Kapolres Suratno, perintah melaksanakan ibadah kurban mempunyai beberapa makna penting.
Salah satunya, ibadah kurban merupakan usaha Muslim mendekatkan diri kepada Alla SWT. Untuk mau dapat berkurban perlu melakukan mujahadah(berjuang), terutama mengendalikan hawa nafsu dan egoisme diri. Egoisme cenderung membuat orang lupa kepada Allah dan mengabaikan ajaran agama trmasuk berkurban.
Hewan kurban sebanyak 3 ekor sapi dan 3 ekor kambing dari Kapolres yang kemudian dagingnya diberikan kepada 600 orang yang ada di sekitar perkampungan Lingkungan Taman Sari serta sekitarnya, Kampung Baru.
Salah satu penerima daging kurban, disamping masyarakat yang tidak mampu, juga diberikan kepada Warakawuri Polres Buleleng almarhum Nyonya Tabri.
Penyerahan daging kurban yang dilakukan Kapolres Buleleng di lakukan di Musola Babusallam yang terletak di Asrama Polisi, Kampung Tinggi Singaraja. Hadir dalam penyerahan daging kurban kepada masyarakat pagi itu, disaksikan langsung oleh pejabat Polres Buleleng, salah satunya Waka Polres Buleleng Kompol Loduwyk Tapilaha, S.IK dan Perwira Utama Polres serta seluruh anggota Polres Buleleng yang beragama Islam .
Kapolres Buleleng AKBP Suratno menyampaikan kurban sebagai simbol agar orang berkurban menanggalkan sifat -sifat kebinatangan yang melekat pada dirinya, misalnya sifat bengis, licik dan egoisme.
"Begitu pula, melalui kurban seorang Muslim diminta menanggalkan penghambaan sesama makhluk, karena Islam hanya membenarkan penghambaan kepada Allah", kata Kapolres.
Karena itu, lanjut Kapolres, semua sifat-sifat yang buruk harus dijauhkan dari kehidupan Muslim, kapan dan dimanapun.
"Dalam pengertian lebih luas, upaya pendekatan diri kepada Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan berkurban.Bukan hanya dengan menyemblih hewan, tapi bisa juga dalam bentuk lain, seperti membantu fakir miskin, membangun tempt ibadah, sarana pendidikan, dan berbagai kepentingan umat lainnya,", jelas Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.IK, MH. (DN - TiR).--
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com