Buleleng, Dewata News. Com - Pentingnya Wawasan Kebangsaan diimplementasikan ditengah-tengah masyarakat, termasuk sektor pendidikan di semua jenjang, baik SMP, SMA dan Perguruan Tinggi di tengah melunturnya empat pilar kebangsaan, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Buleleng melakukan interaktif di LPP RRI Singaraja, Senin pagi (26/08) di pandu penyiar Nyoman Wirati yang akrab disapa Ratih.
Dalam giat interaktif pagi itu, Ketua FPK Buleleng IB.Lilik Sudirga Raka didampingi anggotanya, Melky (etnis Ambon), Wira Sanjaya alias. Cong San (etnis Tionghoa), Ketut Drestika dan seorang anggota Srikandi FPK Buleleng, Devi Ervaina.
Pada kesempatan itu, Ketua FPK Buleleng Ida Bagus Sudirga Raka yang akrab disapa Gus Lilik memaparkan keberadaan Forum Pembauran Kebangsaan yang dibentuk berdasarkan SK Bupati Buleleng yang setiap tahun keanggotaan dari berbagai etnis, suku yang ada diperbaharui.
Tugasnya? Sesuai Permendagri RI dalam pedoman penyelenggaraan pembauran kebangsaan melalui sosialisasi kepada tokoh agama, tokoh masyarakat maupun kalangan masyarakat lainnya.
Selama ini, lanjut Gus Lilik, FPK Buleleng sudah melakukan kegiatan sosialisasi pembauran kebangsaan, khususnya tahun 2019 ini, selain di desa Munduk Kecamatan Banjar, dan desa Penjarakan, Kecamatan Gerokgak. Selain itu, sosialisasi dengan sasaran sekolah setingkat SMA dan SMK.
"Tinggal satu kali program sosialisasi di Perguruan Tinggi yang belum terealisasi kali ini menyasar di STAH Mpu Kuturan. Seperti halnya sosialisasi di sekolah-sekolah, untuk di Perguruan Tinggi ini juga merupakan program dengan biaya swadaya", ujar Gus Lilik.
Di antara pendengar yang memberikan apresiasi terhadap gelar interaktif selama satu jam pada pokoknya menekankan pentingnya Nilai Nilai Pancasila diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Pentingnya sosialisasi pembangunan kebangsaan ditengah tengah masyarakat ke depan, Ketua FPK Buleleng Ida Bagus Lilik Sudirga Raka minta Pemkab Buleleng cq Badan Kesbangpol Kabupaten Buleleng memberikan fasilitas lebih, terutama biaya yang timbul dalam kegiatan sosialisasi.
Karena, sesuai SK Bupati Buleleng itu, segala biaya yang timbul dibebankan kepada APBD Buleleng. (DN - TiR).--
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com