Buleleng, Dewata News. Com - "Maraton" tidak saja dikenal dalam olahraga lari, namun istilah maraton juga diterapkan dalam melakukan penilaian oleh Tim Penilai Lomba Subak Abian dan Desa Sadar Lingkungan Desa Pakraman Kabupaten Buleleng, sehingga melakukan tugasnya secara maraton.
Seperti yang dilakukan pada hari Rabu (10/07), Tim Penilai Lomba Subak Abian dan Lomba Sadar Lingkungan Desa Pakraman Kabupaten Buleleng yang dipimpin Kadis Kebudayaan Drs. Gede Komang, M.Si pagi itu melakukan tugas evaluasi di Desa Pakraman Kekeran, Kecamatan Busungbiu, setelah sehari sebelumnya terhadap Subak Abian Pala Sari Desa Pakraman Kaliasem dan Desa Sadar Lingkungan Desa Pakraman Temukus, Kecamatan Banjar.
Tim Kabupaten Buleleng juga sudah melakukan penilaian terhadap Subak Abian Gerobogan Palasari, Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt dan Desa Sadar Lingkungan Desa Pakraman Joanyar Kajanan, Kecamatan Seririt.
Kegiatan ini dihadiri oleh Staf Ahli Bupati dan tim penilai lainnya dari Bidang Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng. Kegiatan ini menjadi satu dengan kegiatan DSL (Desa Sadar Lingkungan) yang melibatkan beberapa instansi terkait yang di motori oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng. Adapun unit yang dipamerkan dalam lomba tersebut di antaranya hasil hasil bumi seperti kates, pisang, jeruk purut, ketela pohon, terong, kacang panjang, tomat dan buncis.
Begitu jugs beberapa makanan olahan seperti krupuk melinjo, jajan uli, jajan gina, roti kering dan kerupuk beras. Unit lomba desa adat beberapa aspek yang dinilai di antaranya pelaksanaan Tri Hita Karana (Pawongan, Palemahan dan Parahyangan).
"Dari pelaksanaan kegiatan lomba dapat diketahui, sejauh mana keberadaan Desa Pakraman Joanyar Kajanan, Kecamatan Seririt didalam melaksanakan tupoksi", ujar Gede Komang di Singaraja, Kamis (11/07}.
Tim lomba desa sadar lingkungan Pakraman terdiri unsur Depag, unsur PHDI, unsur Budayawan, Unsur Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng.
Kegiatan ini menjadi satu dengan kegiatan DSL (Desa Sadar Lingkungan) yang melibatkan beberapa instansi terkait, yang di motori oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng.
Adapun unit yang dipamerkan dalam lomba tersebut, di antaranya hasil bumi yaitu kelapa muda, pisang dan nangka . Di samping itu, terdapat juga beberapa olahan makanan seperti kripik dan telur asin.
Untuk Lomba Desa Adat, beberapa aspek yang dinilai, di antaranya pelaksanaan Tri Hita Karana (Pawongan, Palemahan dan Parahyangan). Sejauh mana keberadaan Desa Pakraman Kaliasem dan Desa Pakraman Temukus didalam melaksanakan lomba dimaksud dinilai Tim Lomba Desa Adat yang terdiri unsur Kementerian Agama Kabupaten Buleleng, unsur PHDI, unsur Budayawan, dan Unsur Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng. (DN - TiR).-
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com