Bangli, Dewata News. Com - Untuk memperkenalkan obyek destinasi pariwisata di Kabupaten Bangli, Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta didampingi Camat Tembuku I Dewa Agung Putu Purnama dan Kabag Protokol Setda Kabupaten Bangli Cok Bagus Gaya Dirga, Jumat (12/7) mengunjungi obyek wisata air terjun Goa Giri Campuhan (GGC), yang berada di Desa Adat Tembuku Kelod, Desa Tembuku, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Dalam kunjungan tersebut, Wabup Sedana Arta mengaku takjub dan terkagum-kagum menyaksikan keindahan alam obyek wisata air terjun GGC.
Wabup Sedana Arta mengatakan, obyek wisata air terjun GCC memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi destinasi unggulan di Kabupaten Bangli. Bagaimana tidak, menurutnya, begitu memasuki areal parkir obyek wisata ini, mata kita sudah dimanjakan dengan indahnya panorama persawahan dan pegunungan yang begitu alami. Selanjutnya, dari tempat parkir menuju lokasi pusat obyek, sepanjang jalan setapak, mata kita juga disuguhi dengan hijaunya tanaman padi yang membetang luas. Selanjutnya Wabup Asal Desa Sulahan Susut ini juga bercerita, untuk memasuki kawasan obyek, terlebih dahulu kita harus memasuki goa sepanjang lebih kurang 30 meter. Ia mengatakan, goa ini begitu kokoh dengan bebatuan yang sangat alami.
Setelah melewati ujung goa, sambung Wabup Sedana Arta, rasa lelah kita setelah menyusuri jalan setapak sepanjang 600 meter seketika akan hilang begitu melihat inti dari obyek air terjun GGC. Disini pemandangannya sangat menakjubkan dan sangat alami. Pertama kita bisa melihat air campuhan (pertemuan dua sungai) yang sangat religius. Tepat ditengah pecampuhan juga terdapat lima pancoran (pancaka tirta) yang konon bisa menyembuhkan berbagai mancam penyakit non medis.
Selanjutnya kita juga bisa menyaksikan tiga air terjung yang sangat indah dengan berbagai bentuk, ada menyerupai kipas dan ada juga air terjun sharing dengan ketinggian yang berpariatif. Disini kita juga bisa menikmati petualangan meyusuri goa sepanjang kurang lebih 50 meter. Kondisi goa ini sangat alami, dengan struktur bebatuan yang lembab, goa ini juga menjadi sarang bagi kelelawar. Bergeser sedikit keutara, kita juga bisa menikmati kolam alami dengan spot photo batu cinta (batu besar dengan lobang berbentuk hati).
Wabup Sedana Arta juga mengatakan, jika ingin berkunjung dan menikmati secara penuh obyek wisata ini, pengunjung harus siap berbasah-basahan, karena antara spot satu ke spot lainnya harus meyusuri bebatuan sungai. Karena kondisi bebatuan yang cukup licin dan air yang cukup deras, ia mengingatkan agar pengunjung selalu berhati-hati agar tidak sampai tergelincir.
Untuk memaksimalkan potensi obyek air terjun GGC, Wabup Sedana Arta mengaku siap memfasilitasi dan mendukung pembangunan fasilitas pendukung obyek ini. “Kedepan mungkin perlu dibagun lagi temat parkir yang lebih memadai, jalan setapak yang tertata, toilet yang terstandar, tempat ganti pakaian dan spot-spot photo yang menarik. Intinya obyek ini sangat luar biasa, sangat alami dan sangat wow untuk dikungjungi. Dan Pemkab Bangli pasti hadir untuk membangun obyek ini”terangnya.
Sementara itu tokoh masyarakat Desa Adat Tembuku Kelod, Jro Mangku Giri Kusuma mengatakan, sejatinya obyek wisata ini sudah ada sejak lama. Namun mulai dikembangkan sejak tahun 2015 lalu oleh Sekaa Teruna Tembuku Kelod. Namun karena sempat terkendala air terjun yang sempat surut karena kemarau panjang, pengembagnannya sempat vakum. Namun mulai mulai tahun 2018, dengan dukungan dari pihak desa adat dan desa dinas, obyek ini kembali digarap hingga berjalan seperti sekarang.
Ia mengaku, air terjun GGC selama ini sudah cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun mancannegara. Sedangkan retribusi yang dikenakan kepada wisatawan sifatnya tidak wajib, tetapi dalam bentuk punia (sukarela). Melalui kunjungan Bapak Wakil Bupati Bangli hari ini, ia menyampaikan harapan agar kedepan Pemerintah Kabupaten Bangli bisa ikut membantu mengembangkan keberadaan obyek air terjun GGC. “Saya berharap kedepan Pemkab Bangli bisa ikut membantu mengembangkan dan mempromosikan keberadaan GGC, sehingga lebih banyak dikunjungi wisatawan dan memberi multi player effek bagi perekonomian masyarakat disini”pungkasnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com